🔹️10🔹️

757 73 19
                                    


Jungkook tertawa saat melihat tingkah ceroboh Namjoon yang membuka kait tutup kaleng cola dengan ceroboh, rupanya si bartender yang terlihat gagah dan maskulin itu juga bisa terlihat kikuk dan salah tingkah. Tekanan dalam minuman berkarbonasi  telah meningkat dan minuman itu hampir menyembur dan membasahi semua wajah Namjoon. Untung saja ia bisa   menghindar dengan cepat.

"Hati-hati Hyung!!"

Jungkook terbahak dan segera menarik tissue untuk menyekah tangan dan wajah Namjoon yang terlanjur basah. Namjoon terlihat konyol dengan buih cola yang menempel di bibirnya.

"Hehe..makasih Jungkookie..maaf aku memang ceroboh"

Si barista terkekeh dengan canggung lalu meraih tissue pemberian Jungkook dan menyekah tangan dan sedikit pipinya yang basah.

Jungkook melihat tayangan  credit Film yang telah selesai, Namjoon menyandarkan punggungnya dengan nyaman di sofa sambil menenguk minuman cola.

Hari ini Namjoon memang sedang datang bertamu di apartment Taehyung untuk bertemu dengan Jungkook,

Jungkook  berteman  akrab dengan si barista selama liburannya di Korea, dan kepribadian Namjoon yang ramah  dan menyenangkan membuat Jungkook langsung merasa nyaman ketika bersama teman barunya.

Namjoon membawa kopi racikannya yang enak untuk Jungkook, ia memberinya gelas tinggi frappuccino dan sekotak pancake dari Cafe Indigo yang telah menjadi kudapan favorit Jungkook saat nongkrong di Cafe hits itu.

Namjoon adalah tipe pendengar yang baik dan ia adalah seseorang yang suka berbagi cerita, orang yang sangat terbuka dan suka bercerita tentang dirinya sendiri. Dia  membicarakan banyak hal mulai dari kegemarannya yang suka mengunjungi Museum, menyukai sastra, menyukai alam, dan minatnya pada musik folk dan hiphop.

Jungkook melihat Namjoon yang mengecek ponselnya, si barista tersenyum tulus dan dimple manis muncul di wajahnya.

"Kook, aku mau pulang...setengah jam lagi, shift kerjaku di Cafe-- aku harus siap-siap dulu"

"Oh-- okay hyung..."

Jungkook mengantar Namjoon ke depan pintu dan ia merasa senang saat menghabiskan waktu bersama si barista.

Namjoon tertunduk malu saat tatapan matanya bertemu dengan mata Jungkook yang cantik, menurutnya mata itu terlihat seperti mata anak rusa yang lugu tapi menggemaskan.

"Kook, -- aku senang bertemu denganmu, -- hari ini sangat menyenangkan.."

"Sama-sama hyung, aku juga merasakan hal yang sama.."

"Kamu menyukaiku?"

"Eh..maksudku aku juga merasa bahwa hari ini sangat menyenangkan, saat bersamamu--  kamu teman yang seru, hyung" Jungkook terlihat gugup dan mengucapkan kalimatnya dengan hati-hati,

Namjoon tergelak dengan canggung tapi kemudian sinar matanya menjadi sedikit redup karena ia telah menyadari bahwa Jungkook hanya menganggapnya sebagai "teman yang menyenangkan"-- tidak lebih dari itu.

Tapi Namjoon belum menyerah. Ia memiliki mental kuat dan  gigih.

Namjoon mengulurkan kedua lengan tangannya lalu memegang pundak Jungkook dengan lembut.

"Ok..kook.. kamu juga tuan rumah yang baik, dan juga ....kamu sangat manis"

"T-terima kasih hyung"

Pipi Jungkook menghangat, ia merasakan dadanya berdebar saat Namjoon masih meletakkan kedua tangan di bahunya.

Si barista membungkukkan sedikit punggungnya karena ia lebih tinggi dari Jungkook, tatapannya mengintai bibir Jungkook dan membuat mata Jungkook membelalak karena terlalu gugup.

Perfect SacrificeWhere stories live. Discover now