🔸️14🔹️

725 65 23
                                    

Seokjin terbangun dengan kepalanya yang masih pening, tangannya memijat kepalanya yang berat dan menatap ke arah sekitar, ia tidak terbangun di dalam rumahnya, tapi ia mengenali tempat dimana ia berada sekarang.- rumah Taehyung.

Seingatnya tadi malam ia minum di Bar dan mencoba melupakan kesedihan dan rasa bersalah karena memutuskan pertunangannya secara sepihak dengan Taehyung.

Taehyung telah berubah-- selalu bersikap manis dan sangat mencintainya. Tapi Seokjin tetap memilih untuk memutuskan Taehyung.

Masalahnya ada pada diri Seokjin sendiri dan ia baru saja menyadari hal itu beberapa hari yang lalu, apalagi setelah pertengkaran hebatnya dengan Taehyung dan ia mulai meragukan masa depannya bersama sang mantan kekasih.

Ia merasa begitu rentan.

SeokJin menyibak selimut yang melorot dari tubuhnya, dan kain itu terjuntai hampir jatuh ke lantai, --- seseorang telah menyelimuti tubuhnya semalam.

Tapi siapa? Taehyung ? Atau...Jungkook  ? Seokjin tak ingat kejadian apa-apa setelah mabuk di bar.

Suara langkah kaki terdengar mendekat, Seokjin mengucek matanya dan menguap lebar, langkah kaki semakin dekat dan wajah Jungkook muncul memasuki area living room.

"Kamu sudah bangun hyungie"

Wajah Jungkook tampak pucat, matanya bengkak dan sembab, ia duduk di sofa yang ada di seberang Seokjin.

"Semalam kamu mabuk hyungie"

Seokjin melihat ekspresi wajah Jungkook yang murung dan merana. Ia menatap kesedihan yang begitu dalam dari sorot mata indahnya yang tampak sayu.

"Hmm..Dimana Taehyung?"

"Kakakku  belum pulang, Hyungie"

"Apa aku semalam berbuat hal yang memalukan? Apa aku melakukan hal konyol saat mabuk?"

"Iya--"

Seokjin langsung tercengang dengan jawaban singkat Jungkook yang begitu cepat.

"Apa yang sudah aku lakukan?"

"Hyungie datang ke rumah ini-- dan meracaukan kata-kata aneh sembarangan"

Tentu saja Jungkook tak akan menceritakan detailnya secara jelas. Ia akan menyimpan kejadian semalam sendirian di dalam hatinya.

"Aku minta maaf Jungkook..."

Seokjin terlihat malu dan merasa bersalah, ia memijat pelipisnya karena  kepalanya masih sakit, rambutnya acak-acakan dan berantakan. Ia terlihat kacau.

"Hyungie terlalu sering meminta maaf...sejak semalam Hyungie selalu mengucapkan kalimat itu berulang kali...kenapa meminta maaf?sebenarnya...kesalahan apa yang sudah hyungie perbuat?"

Jungkook seolah meminta pengakuannya dengan jujur, tapi Seokjin tak bergeming, dan memilih untuk tetap bungkam.

Melihat reaksi diam Seokjin, Jungkook mendekati Seokjin dan tatapan mereka bertemu saat itu juga.

"Hyungie, kenapa kamu putus dengan Taetae hyung? Kenapa kamu memutuskan pertunangan kalian? Kenapa kamu begitu kejam kepada Taetae hyung? Kenapa kamu sangat jahat hyungie!!!"

Mata Jungkook berkaca-kaca dan hati Seokjin menjadi lemah dan terluka karena melihat kesedihan yang terpancar di sorot mata indah milik Jungkook.

"Katakan hyungie? katakan dengan jujur kepadaku? Apapun alasannya aku akan menerimanya dan tak akan menghakimi Jin hyung, -- tapi tolong berikan alasannya dengan jujur, --meski itu sangat menyakitkan.."

"Aku..."

Seokjin merasakan tenggorokannya tercekat, dan Jungkook  menuntut jawaban dan penjelasan lebih lanjut.

Perfect SacrificeWhere stories live. Discover now