🔹️13🔸️

731 81 30
                                    

Taehyung tercengang saat ia melihat Seokjin meletakkan cincin berlian di atas meja, mereka seharusnya melangsungkan kencan makan malam romantis yang manis dan menyenangkan berdua, tapi dalam sekejap kebahagiaannya telah hancur  karena pengakuan Seokjin dan pertemuan itu menjadi sebuah mimpi buruk dan bencana dalam kehidupan cinta Taehyung yang sempurna bersama sang arsitek.

"Maafkan aku Voo, aku menyayangimu tapi aku tak bisa melanjutkan hubungan kita lagi"

"Apa maksudmu Jwan? Kamu memberikanku cincin kepadaku  tapi  kamu mengembalikan cincinmu kepadaku? -- apa alasannya Jwan? kenapa? Kenapa kamu memberiku dua cincin ini?"

"Anggap saja kedua cincin itu sebagai kenang-kenangan---Aku berpikir bahwa kita berdua tak bisa menjalani hubungan jangka panjang di masa depan.."

"Jwan, aku salah apa? Apa karena aku terlalu sibuk? Apa karena aku tak pernah punya waktu untukmu?...-- atau apa karena kamu masih cemburu pada Hyunsik?"

Air mata menggenang di mata Taehyung membuat penglihatannya menjadi buram, suaranya bergetar cemas, tercengang sedih karena terlalu terkejut.

"Kamu tidak salah apa-apa Voo, -- ini semua salahku.. aku hanya ragu"

Seokjin menyekah air mata di pipi Taehyung, dan lanjut mengusap pipi Taehyung dengan lembut,

Ia memejamkan matanya sekilas dan merasakan rasa sakit dan kecewa perlahan-lahan meresap ke dalam hatinya.

"K-kenapa kamu meragukanku Jwan, kenapa?"

Seokjin memilih bungkam dan membiarkan Taehyung terus bertanya-tanya.

Taehyung menutup wajahnya dengan kedua tangan, dia menangis terisak dan mata Seokjin berkaca-kaca karena menyaksikan reaksi Taehyung yang begitu menyakitkan.

Terlalu menyakitkan namun Seokjin ingin segera mengakhirinya, sebelum ia terlambat dan menyesali pilihan hidupnya di masa depan.

Ia tak ingin menyakiti  hati Taehyung lebih jauh.










🔹️🔹️🔹️











Jungkook POV

Aku melihat Taetae hyung menangis saat membanting pintu dengan kasar, ia baru saja mengusir Jin hyung yang singgah bertamu setelah pulang dari kantor.

Ia bahkan enggan berbicara baik-baik dengan Jin hyung, Taetae hyung sangat marah karena Jin hyung memutuskan pertunangan mereka secara sepihak.

Aku tak tahu masalah apa yang terjadi antara mereka berdua, tapi sejak pertengkaran hebat antara Jin hyung dan kakakku tiga hari yang lalu aku pikir mereka berdua tak lagi bertengkar dan tak akan putus. Tapi pada akhirnya hubungan mereka berakhir dan kandas secara tak terduga.

"Taetae buka pintunya!--- aku minta maaf, aku minta maaf Taetae, "

"Berhentilah meminta maaf!! Pergi!! Pergilah Seokjin!! Pergi dari hidupku!! Dan jangan ganggu aku lagi!!"

"Baik..aku akan pergi"

Suara Jin hyung terdengar dari balik pintu dan menghilang tak lama kemudian, Taetae hyung yang berteriak kasar mendadak menjadi bungkam, dan air matanya tumpah saat ia menarik kenop pintu dan memanggil nama Jin hyung dan mencarinya.

"Jwan!!.... Jwan!!"

"KIM SEOKJIN!!"

Taetae hyung menangis lagi dan ia terlihat menyesal karena tidak membuka pintu dan Jin hyung sudah terlanjur pergi.

Yeontan berlari takut menghampirinya, mata bulatnya mengerjap cemas sambil merengek pada tuannya.

Taetae hyung membelai bulu si anjing mungil sambil menangis, ia menangis tersedu-sedu lalu berjalan menghampiriku. Matanya sudah sembab dan wajahnya kusut dan berantakan, ia sudah menangis sejak semalam dan kesedihannya yang menyakitkan seolah menulariku dan ikut menghancurkanku.

Perfect SacrificeWhere stories live. Discover now