🔹️11🔹️

691 75 19
                                    

Saat Jungkook tidak sengaja  mendengar perdebatan Taehyung dan Seokjin di pagi hari, Jungkook memutuskan untuk melangkah mundur dan berjalan menjauh dari dapur. Ia tak jadi mengambil susu pisang di dalam kulkas yang ada di dalam ruangan itu, dan suara perdebatan mereka yang nyaring masih terdengar dari dalam sana.

Sementara Jungkook telah menghindar pergi dan menjauh, perdebatan antara Taehyung-Seokjin masih berlangsung dengan sengit.

"Kenapa tadi malam kamu minum terlalu banyak Voo? Apa kamu memang sengaja membuat dirimu mabuk dan dan lepas kendali?"

Suara Seokjin mulai meninggi dan wajah Taehyung menjadi pucat karena takut.

"Aku minta maaf Jwan, aku kira aku hanya minum sedikit-- berhentilah memarahiku, aku minta maaf,  aduh... kepalaku masih pusing"

Taehyung memijat pelipisnya sendiri, ia meminum obat anti pegar yang diberikan oleh Seokjin.

"Kamu tidak mendengarkanku, Voo"

"Aku mendengarkanmu.."

"Apa kamu bersenang-senang dengan Hyunsik semalam?"

"Tidak!!-- kami hanya mengobrol dan minum bersama!"

"Dia selalu mencari-cari kesempatan dengan berada di dekatmu"

"Dia hanya mencoba untuk berteman denganku lagi, Jwan"

"Aku tahu pikiran busuknya Voo, Dia  hanya ingin mencoba menidurimumu lagi seperti dulu"

"Jwan!! Jangan memulainya!!"

Suara Taehyung meruncing sambil melototkan matanya, dan tanpa sadar telah mengebrak meja dengan kasar, matanya  berkaca-kaca, dan rahangnya mengeras dengan kuat.

Ucapan Seokjin membuatnya tersinggung, tapi faktanya Seokjin memang sangat mengenali teman-teman lama Taehyung yang toxic dan brengsek.

Sebelum menjadi kekasih Seokjin, Taehyung sempat menjalani gaya hidup bebas--gila pesta,- dan pernah berpacaran dengan Hyunsik.

Tapi setelah Taehyung bersama Seokjin, kekasihnya berhasil merubah gaya hidup Taehyung yang kacau menjadi lebih baik, Taehyung menjadi pribadi yang lebih manis, baik hati dan jinak serta ia sudah melupakan gaya hidupnya yang lama, dan fokus pada karirnya sebagai model.

"Aku mencintaimu Jwan!! dan aku tidak ada hubungan apa-apa lagi dengan Hyunsik!"

Air mata Taehyung mulai berderai, dan matanya menjadi sembab dan merah, suaranya bergetar saat ia menangis, ia terlihat sangat emosional ketika membela dirinya di hadapan Seokjin.

"Baiklah,  Cukup!--- aku tak ingin kita membahas si brengsek itu lagi... berhentilah menangis Voo, karena air matamu itu membuat hatiku menjadi sakit"

"Tapi kamu juga sudah menyakiti hatiku Jwan!!-- kamu menuduhku!! Kata-katamu sangat keterlaluan"

"Kubilang hentikan Voo"

Seokjin berdiri di depan mesin kopi dan mengabaikan Taehyung yang masih menangis terisak.

"Kamu yang memulainya duluan!! Kamu yang menyebut-nyebut masalah Hyunsik lebih dulu!!"

Taehyung merasa tidak terima dengan sikap cuek Seokjin, ia menghampiri Seokjin dan menarik lengan seokjin dengan kasar agar pacarnya bisa berbalik menghadapnya.

"Apaan sih Voo, kubilang sudah cukup!! Aku gak mau kita bertengkar lagi"

Seokjin mendengus kasar dan ia menepis tangan Taehyung agar menjauh.

Taehyung menatapnya dengan nyalang, ia melototkan matanya, dan bibirnya meregut dengan kecewa.

"Apa aku selalu salah di matamu Jwan? Apa kamu tidak percaya bahwa aku sudah berubah?"

Perfect Sacrificeحيث تعيش القصص. اكتشف الآن