🔹️16🔸️

679 65 20
                                    

Yoongi melihat Jisoo yang menyelonong masuk ke ruangan kerja Seokjin, ia melihat sekretaris Seokjin, Nona Kang tersenyum kikuk ke arahnya sambil melirik ke arah Jisoo yang terlihat menahan rasa marah, dimana wajah gadis itu cemberut dan terlihat sangat kusut.

"Ada apa Jisoo?"

"Aku ingin bertemu dengan kakakku"

"Jin hyung tak ada di ruangan kerjanya, ia sedang ada meeting dengan client di ruang rapat"

"Aku sudah tahu, Nona Kang sudah memberitahuku"

Jisoo melipat tangannya di dada, wajahnya masih jutek dan terlihat terusik dengan kehadiran Yoongi yang tampak penasaran sejak kedatangannya yang tiba-tiba.

"Aku akan menunggunya di dalam"

"Baiklah"

Yoongi mempersilahkan Jisoo masuk, dan gadis itu berjalan dengan angkuh dan terlihat kesal.

Jisoo menunggu selama hampir satu jam lamanya dan gadis itu merasa bahwa kesabarannya sudah hampir habis, ia meneror telpon Seokjin dan membuat Seokjin terusik selama rapatnya berlangsung

Akhirnya Seokjin datang dan menghampiri adiknya yang sudah duduk di kursi kerjanya, Jisoo menatapnya dongkol dengan bibir cemberut parah.

"Ada apa Jisoo? Apa ada hal penting yang ingin kamu bicarakan?"

"Oppa!- kamu mengacaukan pekerjaanku! Semua ini adalah salahmu!!-- sekarang aku ingin membahas tentang Taehyung denganmu"

"Kamu datang ke sini untuk memarahiku?"

"Iya!-- gara-gara Oppa putus dengan Taehyung, model cantikku jadi patah hati, dan dia kehilangan semangatnya dan akhirnya jadi mogok kerja!!"

"Jisoo, harusnya kamu menasehati Taehyung agar dia bisa lebih profesional dalam bekerja -- aku juga patah hati, tapi aku masih bekerja di kantorku dengan baik dan memisahkan kehidupan pribadiku dengan masalah pekerjaan.  "

"Yak!!-dasar laki-laki tidak berperasaan!!- apa kamu robot? Apa kamu gak punya hati, Oppa?"

"Kalian yang terlalu berlebihan"

"Wow- hatimu benar-benar terbuat dari batu, Oppa!" Sindir  Jisoo dengan sarkas, ia mengomel dan mendengus kesal karena reaksi kakaknya yang terlihat tenang dan bersikap seolah ia baik-baik saja.

"Jisoo, jika kamu ingin memarahiku karena Taehyung-- pulanglah"

"Oppa- kamu benar-benar jahat!!--kamu sama sekali tidak punya perasaan!!-Taehyung menderita karenamu Oppa!!--kamu sangat brengsek!!"

Jisoo menatapnya dengan nyalang dan menyembur kakaknya dengan kata-kata kasar.

"Hanya itu yang ingin kamu bicarakan denganku? -- jika kamu repot-repot datang ke sini hanya untuk mengomeliku, aku tak punya waktu untuk mendengarkanmu Jisoo,-- aku masih punya banyak pekerjaan yang harus segera aku kerjakan"

"Aku sangat malu karena punya saudara laki-laki sepertimu!- aku menyesal sudah mengenalkanmu pada Taehyung!"

Jisoo menahan tangisnya, ia berjalan pergi setelah puas melampiaskan kemarahannya kepada sang kakak.

Setelah gadis itu menutup pintu, Seokjin menghela napas beratnya dan memijat keningnya yang mulai pusing.

Ia memikirkan kembali hubungannya dengan Taehyung, ia selalu berusaha menjadi sosok pasangan yang sempurna untuk Taehyung, ia menerima masa lalu Taehyung  yang nakal, ia menerima sikap egois dan manja Taehyung, ia selalu memaafkannya setiap saat, jika Taehyung membuat kesalahan, ia bahkan selalu mengalah dan meminta maaf duluan dalam setiap pertengkarannya dengan Taehyung, meski Taehyunglah yang sering melakukan kesalahan lebih dulu.

Perfect SacrificeWhere stories live. Discover now