🔹️12🔹️

740 68 22
                                    

Jungkook POV

Setelah dari pantai Jin hyung mengantarku pulang ke rumah, ia menungguiku sebentar dan meminta tolong padaku untuk mengambil jaketnya yang tertinggal di atas kursi meja makan,

Saat aku kembali dan membawa jaketnya di tanganku, aku tidak sengaja melihat taetae hyung muncul dan berbicara dengan Jin hyung di depan pintu.

Aku ragu untuk maju dan menghentikan langkahku sebelum masuk ke ruang tamu, aku bersembunyi dan diam-diam mendengarkan percakapan Taetae hyung pada Jin hyung. Tanpa mereka sadari, aku seolah-olah berubah menjadi mata-mata yang memperhatikan pembicaraan mereka berdua.

Aku tak bermaksud untuk menguping, tapi aku ada di dalam rumah ini, dan aku tak ingin menganggu proses perdamaian antara mereka berdua.

Suara Taeate hyung terdengar jauh lebih lembut dan pelan, kemarahannya sepertinya mulai redah, dan ia pasti mencoba untuk berbaikan dengan Jin hyung.

Aku mendengar suara serak dan berat Taetae hyung yang bergetar saat menangis di hadapan Jin hyung

"Jwan...aku mau bicara denganmu"

"Kamu sudah tidak marah lagi?"

"Aku masih marah, tapi aku ingin berdamai dan kita perlu berbicara.."

"Kamu benar...kita perlu berbicara dan introspeksi diri---dan berhenti untuk saling saling menyalahkan.."

Tatapan Taehyung yang sendu menjadi lembut, ia mengusap pipi Jin hyung dengan penuh kasih, air matanya masih menetes dan ia mulai mendekatkan wajahnya dan memberikan cumbuan mesra di bibir Jin hyung.

Dadaku sesak saat melihat mereka berdua berciuman, tubuhku gemetaran dan hatiku begitu lemah-- aku tak sanggup lagi menyaksikan Taetae yang masih menyentuh bibir Jin hyung.

Taetae hyung melepas pagutannya, menarik tengkuk Jin hyung agar ia bisa menempelkan keningnya di kening Jin hyung.

"Sayang....Aku ingin bicara berdua sekarang denganmu--- di kamarku"

"Okay, Voo"

Dadaku berdebar kencang saat Jin hyung mengabulkan ajakan kakakku dengan mudah.

Sekarang Taetae hyung memegang tangan Jin hyung dan menarik Jin hyung untuk berjalan bersama ke arah kamar.














🔹️🔹️🔹️🔹️
















Aku merasa waktu bergerak dengan sangat lambat, dan pikiran burukku yang liar telah menyiksa batinku dengan kejam.

Kira-kira hal apa yang terjadi antara Taetae hyung dan Jin hyung di dalam kamar?

Apa yang akan mereka lakukan? Apa mereka hanya mengobrol saja? Apakah mereka akan saling menyentuh?
Apa Taetae hyung akan menggoda Jin hyung lebih jauh?

Bagaimana jika mereka..melakukan sentuhan lebih dari sebuah ciuman, bagaimana jika...

Tidak!! Tidak!!aku tidak boleh cemas dan gusar seperti ini!!! -- Taetae adalah kekasih Jin hyung!!--kenapa aku harus cemburu!!-kenapa aku harus sakit hati!!?

Tapi.... Hatiku sudah hancur.

Retakannya terurai dan membuat hatiku menjadi tak utuh lagi.

Aku mendengar suara langkah kaki yang berjalan mendekat memasuki dapur, tempatku berada sekarang.

Saat aku menoleh, Jin hyung tersenyum kepadaku dengan sorot matanya yang terlihat lelah.

Ia berjalan mengambil gelas dan meneguk air putih.

Perfect SacrificeWhere stories live. Discover now