🔹️25🔸️

825 90 27
                                    


My lovely readers, gimana kabar kalian hari ini?

Semoga chapter baru ini, bisa sedikit ngehibur kamu😊, happy reading!!! Don't be shy! Let's vomments💜💬⭐


Semoga chapter baru ini, bisa sedikit ngehibur kamu😊, happy reading!!! Don't be shy! Let's vomments💜💬⭐

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

My Pretty baby😆💜

















{Perpect Sacrifice}

Seiiring Pembangunan rumah Jungkook yang sedang berlangsung, membuat komunikasi antara Jungkook dan Seokjin menjadi semakin intens, semuanya berjalan secara alami, mereka kembali akrab seperti dulu, apalagi sikap Seokjin yang lebih terbuka kepada Jungkook yang pada awalnya tampak pemalu dan canggung kepada Seokjin. Mereka memulainya dengan hubungan pertemanan yang kental dan semakin rekat dari hari ke hari.

Jungkook percaya bahwa ia akan menjadikan Seokjin sebagai teman terbaik seumur hidupnya, hingga akhirnya ia menyadari bahwa perasaan cintanya akan selalu ada, perasaan cintanya telah bangkit dan semakin menguat, dan ia tak bisa begitu saja melupakan masa lalunya bersama Seokjin.

Pria itu adalah sejarah, dan keberadaan Seokjin akan selalu hadir membayangi masa depannya yang masih menjadi misteri.

Hingga akhirnya Jungkook mencapai titik temu dimana ia mulai jenuh karena terus menahan perasaannya seperti dulu, lantas sekarang ia harus bagaimana lagi?
tak ada rintangan berarti yang akan menghalangi langkahnya untuk merengkuh hati Seokjin - ia melajang setelah sekian lama putus dari Emily, Seokjin bukan lagi kekasih Taehyung seperti dulu, Seokjin telah sendiri meski sekarang si arsitek telah memiliki seorang anak, -

Dan masalah utamanya adalah pribadi Jungkook sendiri,
Ketidak percayaan diri Jungkook yang membuatnya ragu untuk melangkah bersama Seokjin, dan juga pada ketakutannya yang berlebihan. Satu-satunya yang selalu menjadi batu sandungan diciptakan oleh dalam dirinya sendiri.

Ia telah melukai hati Seokjin di masa lalu, hingga membuatnya kecewa berat, lalu ia berpikir bahwa cintanya kemungkinan besar bisa saja ditolak oleh Seokjin.

Jungkook sudah berusaha bertahan sekuat tenaga tapi ia tak sanggup lagi menahan luapan perasaan yang menguasai hati dan pikirannya kepada Seokjin.

Ia jatuh cinta pada orang yang sama, meski telah dipermainkan oleh takdir dan waktu, ia masih saja jatuh cinta pada Kim Seokjin.

Debaran cintanya terlalu awet dan mengusik hati dan pikirannya, setiap kali ia bertemu Seokjin, berinteraksi dengan sang arsitek itu, ia masih memiliki perasaan kasih sayang yang memancar begitu kuat.

Jungkook tak akan melarikan diri lagi, ia tak akan membohongi perasaannya lagi. Ia bertekad untuk memulainya dengan sebuah tindakan untuk menyatakan cinta. Ia akan mengambil sikap yang sangat berani.

Jadi pada akhir pekan Jungkook mengunjungi rumah Seokjin dan bertamu di sana seharian, menghabiskan waktu bercengkrama bersama Seokjin dan anaknya, Haru.

Perfect SacrificeWhere stories live. Discover now