Day 1 : Kehangatan Dari Dasar Laut

1.3K 138 82
                                    

#day1
#kenes

Kenes (adj) : berarti sifat yang genit, lincah, ceria.

(⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡

Terik matahari saat itu tak mampu melelehkan semangatnya, rasa ingin tahunya lebih membakar dibanding suhu sekitar. Di atas kapal, seorang anak lelaki berusia kurang dari sepuluh tahun terlihat begitu antusias mengedar pandang, namun ke manapun mata memandang hanya ada laut biru yang membentang.

Dia berasal dari keluarga nelayan, sifat kenesnya membuat pemilik mata coklat bersinar itu selalu menjadi pusat perhatian di kampung halamannya. Dia sangat menyukai lautan, tapi tidak perlu menebar jala, tidak perlu menarik pancingan, hanya berdiri di pinggir perahu yang dia lakukan sambil berusaha melihat ke dalam laut yang tak berdasar itu.

"Kei-chan, jangan berdiri disana jika gelombang datang kau bisa terjatuh," ujar ayahnya, seorang kepala keluarga dari Keluarga Yoichi.

Anak bernama Keita itu menoleh ke arah ayahnya lalu melambaikan tangannya, dia membalas. "Jangan khawatir tou-san... Aku hanya melihat saja." Lalu kembali menyibukan diri dengan imajinasinya mengenai isi dari lautan yang ia tatap.

"Otousan, apakah kita pergi ke laut dalam? Aku belum pernah melihat laut yang lebih dalam dari ini."

Mendengar penuturan anaknya, ia segera mengeluarkan kompas dan memerintahkan beberapa awak kapal untuk memeriksa arah angin. Dia terlonjat begitu seorang awak kapal mengatakan bahwa navigasi kapal mengalami gangguan yang disebabkan oleh cuaca sekitar.

"Oh, tidak." Kanzu Yoichi, sang ayah dengan cepat memerintahkan untuk menurunkan layar dan menyalakan mesin kapal, bersiap untuk melawan arus air yang terus bergerak ke arah timur.

"Awak kapal bersiap untuk melawan arus, kita harus kembali ke jalur barat sekarang juga!" Setelah mengatakan itu ia langsung mengambil alih kemudi kapal.

Keita kecil yang melihat kepanikan di wajah ayahnya sekaligus memperhatikan kesibukan awak kapal yang berusaha keras memutar arah kapal, tentu ia merasa heran.

Keita bertanya kepada salah satu pamannya yang berdiri tidak jauh dari tempatnya, "Ojisan, ada apa?"

"Kita berlayar terlalu jauh, Keii-chan. Kita memasuki Palung Mariana."

"Palung Mariana? Tempat yang selalu ojisan dan okaasan ceritakan?" Keita mengernyit, paman dan ibunya nya sering bercerita tentang hal ini terutama ibunya yang selalu meceritakan dongeng-dongeng mengenai palung tersebut.

Seketika mata kecilnya berbinar, jelas itulah tempat yang selama ini hanya bisa dia tatap dari jauh bahkan ia sama sekali tidak tahu bagaimana bentuknya, ia hanya tahu arahnya dan diam-diam selalu menatap kesana.

Paman nya mengusap surai lembut Keita sambil berujar, "Itu adalah palung terdalam di dunia apakah kau ingat? Kamu bisa menanyakan kepada ayahmu atau kakekmu saat kita kembali nanti, oke? Sekarang menjauhlah dari tepi kapal karena gelombang laut semakin kuat, nanti kau terjatuh."

Tempat yang selalu ojisan dan okaasan ceritakan, palung terdalam itu? Aku ingin lihat.

Dengan antusias Keita kecil menghampiri ayahnya namun sebelum ia sempat beranjak ada sesuatu dari laut yang menarik perhatiannya.

Seketika perhatian Keita tertuju pada bayangan memanjang di bawah air laut yang bergelombang, sekilas ia pikir itu ikan marlin yang biasa muncul di laut lepas namun sekilas juga bukan.

Keita yang penasaran semakin mendekatkan tubuhnya ke arah laut untuk memastikan bayangan apa yang ia lihat. Setelah beberapa saat ia menyadari bahwa ikan itu memiliki ekor yang lebar seperti lumba-lumba namun bersurai indah dengan sisik perak yang berkilau, dan bagian atasnya sama sekali tidak seperti ikan marlin, namun...

Black Pearl [Open PO]Where stories live. Discover now