Day 32 : Permohonan Tegas

248 46 2
                                    

#Day32
#Bestari

Bijak dalam pemikiran dan pendidikan serta berkelakuan baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bijak dalam pemikiran dan pendidikan serta berkelakuan baik. Biasanya digunakan untuk merujuk orang-orang bijak yang jadi panutan di sekitarnya, contoh guru, pemuka agama, siswa teladan, dll.

(⁠༎ຶ⁠ ⁠෴⁠ ⁠༎ຶ⁠)

Beberapa hari telah berlalu sejak kejadian dimana Keita menyetubuhi Helios secara paksa dan sejak saat itulah perasaan bersalah tidak pernah luput dari hati nya, sudah beberapa kali Keita mencoba untuk mencari Helios tapi pria itu seakan menghilang.

Keita berdiri di balkon apartemen nya sambil memandang gemerlap malam, surai hitam legam nya berkibar akibat hembusan angin malam. Dengan sebatang rokok di tangan kirinya dan kaleng beer di tangan kanannya, ia termenung dalam diam.

Beberapa hari yang lalu Keita mengusir Hanabi keluar dari apartemen miliknya karena sering kali berkata kasar tentang Helios membuat dirinya tidak nyaman meskipun ia tidak tahu mengapa dirinya bisa merasa tidak nyaman, seakan hati nya tidak terima jika seseorang menjelekkan pria itu di hadapannya.

Keita menghembuskan napas berat, dadanya lagi-lagi terasa sesak saat ingatan tentang wajah kesakitan Helios di malam itu kembali menyeruak masuk kedalam ingatannya. Dengan sekuat tenaga ia mengenyahkan ingatan tersebut.

Ditengah keheningan yang melingkupi, saat itu pula Keita merasakan ponselnya bergetar. Ponsel tersebut menampilkan sebuah notifikasi dari panggilan telfon dengan nama 'Ryuu', ia pun mengangkatnya.

"Ya?"

"Aku di depan unit apartemen mu, cepatlah keluar."

"Untuk apa kau kesini?"

"Hanya mengobrol."

Keita mematikan panggilan tersebut lalu berjalan kearah pintu, dilihatnya layar intercom untuk memastikan Ryuu benar-benar ada disana.

Setelah memastikan bahwa Ryuu benar-benar berada di depan pintu unit apartemen nya, barulah ia membuka pintu untuk membiarkan pria itu masuk.

Namun sedetik setelah pintu terbuka, Keita merasakan sebuah pukulan menghantam wajahnya dengan keras. Ryuu tanpa mengatakan apapun langsung menerjang Keita, menahannya di lantai sambil memukul pria itu dengan membabi buta.

Setelah berhasil melawan keterkejutan nya, Keita langsung berusaha untuk membalik keadaan dengan membalas pukul Ryuu, tapi entah kekuatan darimana pria itu tidak bergeming sama sekali.

Sesaat kemudian entah bagaimana Keita merasa setetes cairan hangat jatuh ke wajahnya dan tidak lama kemudian jatuh pula tetesan yang lain, Keita yang terkejut langsung mendongak untuk menatap Ryuu yang saat itu sedang mati-matian menahan Isak tangisnya.

"Ryu? Kau gila? Turun dari tubuhku dan kita bicara."

Ryuu pun melepaskan Keita dan dengan patuh duduk di sisi pria tersebut, Keita mengusap wajahnya yang basah akibat air mata Ryuu dengan kebingungan luar biasa.

Black Pearl [Open PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang