Day 33 : Penyesalan

284 47 3
                                    

#day33
#abet

#day33#abet

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Semacam kayak menghasut gitu yah hoho

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Semacam kayak menghasut gitu yah hoho.

(⁠╥⁠﹏⁠╥⁠)

Keita memandang kearah pintu apartemen nya, tempat dimana Ryuu pergi meninggalkannya sendirian dengan pikiran nya sendiri.

Ia tidak kata-kata Ryuu yang memintanya untuk menjauhi Helios, tapi dirinya terlalu terkejut dengan fakta bahwa Ryuu mengatakan bayi Helios baik-baik saja yang artinya pria itu benar-benar sedang hamil.

Keita memejamkan matanya, kedua jarinya mencubit pangkal hidungnya dengan kuat sampai muncul warna kemerahan disana.

Sulit baginya untuk mencerna semua informasi sejak ia bangun dari koma nya, dan sekarang rasa bersalah terung menghantuinya seperti kutukan. Hatinya tidak pernah tenang semenjak ia meniduri Helios secara paksa, sejujurnya hatinya sakit dan ia tidak tahu bagaimana harus mengutarakannya jadi pada malam itu Keita memutuskan untuk meninggalkan Helios.

Sejak hari itu, secara perlahan ingatan-ingatan yang entah datang darimana menyerang seisi kepalanya sampai membuat Keita kewalahan termasuk ingatan tentang Helios.

Ingatan dimana mereka menghabiskan waktu bersama di Palung, betapa hangat senyum pria cantik itu dan betapa lembut perlakuannya. Semua itu muncul satu persatu ke dalam ingatannya secara langsung ataupun melalui mimpi.

Keita tidak bisa memastikan apakah itu bagian dari ingatannya atau hanya bentuk dari penyesalan nya, Keita terlalu takut untuk mencari tahu. Tapi hari ini Ryuu memukulnya bahkan pria itu sampai menangis karena tak kuasa menahan emosi di dalam hatinya, Keita tertegun. Namun otaknya seakan tidak mampu untuk memproses semuanya.

Untuk kesekian kalinya Keita kembali merasakan sakit kepala yang menusuk dari dalam kepalanya, ia pun mencengkram kepalanya kuat-kuat sampai ujung jarinya memutih.

"Akhhh..."

Keita meraih obat yang berada di laci sebuah meja kecil di samping sofa, menelannya tanpa bantuan air sedikitpun. Setelah serangan kesakitan yang membuatnya kesulitan bernapas, akhirnya rasa sakit itu pun reda setelah beberapa waktu.

Black Pearl [Open PO]Where stories live. Discover now