Day 7 : Pernyataan

429 67 16
                                    

#day7
#Alstroemeria (peruvian lily)(nama bunga)
artinya : kesetiaan, persabatan ( arti bunga tersebut)

#day7#Alstroemeria (peruvian lily)(nama bunga) artinya : kesetiaan, persabatan ( arti bunga tersebut)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


(⁠っ⁠.⁠❛⁠ ⁠ᴗ⁠ ⁠❛⁠.⁠)⁠っ

Belakangan ini Asahi selalu menghindari Ryuu, bukankah terakhir kali mereka baik-baik saja? Jika tentang memaki itu memang Asahi lakukan ketika merasa malu, tapi ketika dia terdiam seperti ini Ryuu merasa ada yang tidak beres di sini. Ryuu yakin berbuat salah tetapi tidak menyadarinya, dia ingin berbicara dengan Asahi tapi pemuda mungil itu selalu memiliki cara untuk menghindarinya.

"Achi-chan! Apakah kau marah padaku karena aku buruk dalam ciuman? Katakan padaku, apakah karena itu kau menjauhi ku?"

Asahi tidak menghiraukan perkataan Ryuu dan tetap sibuk dengan tumpukan dokumen di hadapannya, Ryuu menggaruk belakang kepalanya dengan gusar.

"Achi-chan, aku minta maaf oke?"

Asahi mengabaikan Ryuu yang terus merengek padanya, dengan cepat ia menaruh tumpukan dokumen ke atas meja kerja lalu berjalan keluar dari ruangan tersebut. Ryuu mengikuti Asahi dalam diam, kemanapun Asahi melangkah sudah pasti Ryuu akan mengambil langkah yang sama.

"CUKUP! KAU PERGILAH!!!" teriak Asahi.

Asahi sudah cukup muak dengan rengekan Ryuu beberapa hari ini tapi yang keluar dari mulu pria sampah itu hanya tentang ciuman mereka, Asahi tahu bahwa tidak mungkin Ryuu menyadari kehadirannya saat itu. Namun fakta inilah yang membuat dada Asahi semakin sesak.

Ryuu merasa terkejut, tidak pernah sekalipun ia mendengar Asahi menaikkan nada bicaranya. Selama ini sejengkel apapun Asahi, pria itu hanya akan berkata kasar atau mencemooh lawan bicaranya.

Hati Ryuu terasa seperti ditusuk ribuan jarum saat mata mereka bertemu dan di sanalah Ryuu mendapati bahwa manik hazel milik Asahi berkaca-kaca bahkan wajahnya sudah sepenuhnya memerah karena marah, tubuh Ryuu seakan membeku.

Napas Asahi terengah-engah, setelah beberapa saat akhirnya ia tersadar dengan apa yang telah ia lakukan. Dengan cepat ia memalingkan wajahnya dan pergi dari hadapan Ryuu. Namun bagaimana mungkin Ryuu membiarkan Asahi pergi seperti itu? Hatinya tidak bisa menerima itu.

Dengan cepat Ryuu meraih bahu Asahi, menempatkan bibirnya di bibir kemerahan yang beberapa hari ini ia dambakan.

Asahi meronta keras, berusaha melepaskan diri dari Ryuu. Namun bagaimanapun tubuh dan energi Ryuu lebih besar darinya membuat Asahi tidak berdaya. Setelah beberapa saat Ryuu berpikir Asahi sudah lebih tenang tapi yang ia rasakan malah sebaliknya, tubuh Asahi bergetar hebat dan isak tangis mulai terdengar dari pria itu.

"Achi-chan?"

Ryuu menarik Asahi mendekat dengan maksud ingin menarik pria itu ke dalam pelukannya. Namun betapa terkejutnya ia saat Asahi malah menamparnya dengan kuat.

Tubuh Asahi masih bergetar namun tenaganya tidak main-main, Ryuu bisa merasakan kebencian Asahi dari tamparan tersebut.

"Achi-chan? Ada apa?"

Black Pearl [Open PO]Where stories live. Discover now