Day 29 : Kepercayaan Yang Keliru

253 48 6
                                    

#day29
#an sich

An sich adalah sebuah istilah dari bahasa Jerman yang secara harfiah berarti: "pada dirinya sendiri", "pada hakekatnya" atau "harfiah"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

An sich adalah sebuah istilah dari bahasa Jerman yang secara harfiah berarti: "pada dirinya sendiri", "pada hakekatnya" atau "harfiah".

(⁠/⁠¯⁠◡⁠ ⁠‿⁠ ⁠◡⁠)⁠/⁠¯⁠ ⁠~⁠ ⁠┻⁠━⁠┻

Helios tidak mengerti, tubuh dan hatinya mati rasa. Sisi wajahnya terasa panas tapi hatinya dingin, Asahi terus bertanya apakah dirinya baik-baik saja sejujurnya ia juga tidak tahu.

Helios menatap ke arah depan, tepat di mana Ryuu dan Keita berkelahi. Terlihat banyak orang yang mengelilingi mereka bahkan beberapa mencoba melerai Ryuu dan Keita, tapi apalah daya karena Ryuu dan Keita lebih kuat dari yang mereka duga.

"Bagaimana ini? Mereka tidak akan saling membunuh 'kan?"

"Apa yang harus kita lakukan?"

"Panggil polisi?"

"Bodoh, reputasi pusat penelitian universitas ini akan tercoreng."

Ucap beberapa orang yang mengerumuni mereka. Asahi terlihat kewalahan, ia menarik Helios kedalam pelukannya dan karena hal itulah ia tidak bisa maju untuk menarik Ryuu kembali ke akal sehatnya.

"KAU GILA, KENAPA KAU MEMUKULNYA!" Ryuu berteriak sambil melayangkan tinjunya ke wajah Keita.

"BUKAN URUSANMU SIALAN!"

"JELAS INI URUSAN KU!"

"HAH? KENAPA? APA KAU TIDUR DENGANNYA?"

Mendengar kata-kata kotor dari mulut Keita sontak emosi Ryuu menjadi semakin membara, diraihnya vas yang berada di atas meja kerja Keita lalu melemparkannya ke arah Keita sampai pecah beberapa keping.

Pecahan-pecahan tersebut beberapa menggores sisi wajah Keita dan beberapa lainnya mengenai Ryuu, hal tersebut membuat teriakan ngeri menggema di antara mereka.

"Mulutmu itu sampah, apa perlu aku robek?" ucap Ryuu dengan nada sarkas.

"Coba saja." jawab Keita.

Helios dan Asahi yang menyaksikan perkelahian kedua pria itu dirasa semakin berbahaya jelas saja merasa sedikit gemetar, Helios pun merasakan cengkraman pada bahunya semakin kuat akibat kegelisahan Asahi.

Karena tidak sanggup lagi menahan keterkejutannya Helios pun memutuskan untuk melepaskan diri dari rangkulan Asahi lalu dengan cepat keluar dari ruangan tersebut.

"Helios."

Asahi mencoba mengejar Helios tetapi ditahan oleh salah satu pekerja disana.

"Tuan tolong, jika kau pergi siapa yang akan memisahkan mereka."

Mendengar hal itu Asahi pun mengurungkan niatnya, dengan penuh caci maki yang ia lontarkan di dalam hatinya dirinya pun mendekat ke arah kedua binatang yang sedang sibuk saling memukul satu sama lain.

Black Pearl [Open PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang