Day 28 : Momento

241 47 9
                                    

#day28
#Avunkulokal

Suatu istilah antropologi untuk menyebut adat menetap bagi pengantin baru dengan tinggal di lingkungan keluarga suami.

(⁠~⁠ ̄⁠³⁠ ̄⁠)⁠~

Senyum merekah di wajah putih pucat itu, rambut keperakannya berayun ditiup angin. Helios menyusuri jalanan Tokyo berbekalkan alamat yang diberikan oleh Chloe. Setelah beberapa informasi tentang Keita dia dapatkan dari Chloe, akhirnya Helios memberanikan diri untuk menemui Keita lagi, kali ini berbekalkan sarung tangan pemberian Keita sewaktu di Pulau Mariana.

Dibantu Ryuu, Helios berhasil memasuki universitas di mana Keita bekerja. Sebuah gedung tinggi menjulang yang penuh dengan kesibukan orang-orang berjas putih. Mereka terlihat begitu ramah begitu Helios menginjakan kakinya bersama Ryuu. Langkah pria cantik itu berusaha mengejar langkah lebar Ryuu hingga sampailah mereka di sebuah kafetaria, bahkan Asahi terlihat di sana sedang menikmati segelas jus.

Asahi melihat Ryuu dan Helios masuk ke dalam kafetaria, ia pun melambaikan tangannya kepada dua pemuda tersebut. Melihat Asahi tengah melambaikan tangannya kepada mereka, Ryuu pun menarik Helios dan berjalan mendekat kearah Asahi.

Helios melihat Asahi memegang sebuah gelas minuman, ia pun tidak bisa menahan rasa ingin tahunya.

"Asahi, apa yang kau minum?"

Asahi melirik gelas jusnya sejenak. "Oh, ini jus apel. Aku merasa mual akhir-akhir ini karena asam lambungku kambuh lagi."

"Huh?"

"Kau penasaran yah? Apel dapat meredakan rasa mual. Tapi harus apel hijau."

Sasaki menyodorkan gelas minumannya ke arah Helios, mengisyaratkan kepada pria bersurai perak tersebut untuk mencicipinya. Dengan mata berbinar, Helios menyesap isi dari gelas tersebut.

"Aku kira kau mual-mual karena sedang hamil anakku, hahaha." tawa Ryuu pecah memenuhi kafetaria membuat Asahi berdecak.

"Asahi hamil?" Tatapan polos Helios membuat tawa Ryuu semakin keras, Asahi menampar lengannya sebelum menatap Helios lagi.

"Jangan dengarkan orang gila itu, Heli-chan. Aku tidak mungkin hamil, aku ini pria. Oiya, aku lupa bertanya kenapa kau kemari?"

Helios tersenyum kecut. Ucapan Asahi mengingatkannya pada kalimat Keita ketika dia mengungkap kehamilannya pada pria itu.

Jadi pria dari ras manusia tidak bisa hami?

Helios ingin menjawab, tetapi Ryuu lebih dulu memotong. "Mungkin saja kau akan hamil suatu hari nanti, Aci-chan! Lalu saat itu datang, kau harus melakukan avunkulokal untukku."

"Ah, maaf? Avunkulokal katamu? Sepertinya kau yang harus melakukan itu, bukan aku."

"Kau itu istriku, apa perlu aku mengingatkanmu bagaimana kau menangis di bawahku saat milikku berada di dalam mu?"

Perdebatan mereka terus berlanjut semakin frontal dan vulgar, hingga akhirnya Helios terbatuk ringan akibat tersedak jus milik Asahi yang membuat mereka akhirnya sadar jika masih ada Helios di sini.

"Diam, Ryuu! Cukup! Aku tidak ingin berbicara padamu lagi. Oh ya, Heli-chan kenapa kau tiba-tiba ingin datang kemari? Apa kau mencari Keita?"

Helios mengangguk sebagai jawaban, lalu Asahi menatap Ryuu. Tentu Ryuu paham dengan tatapan itu. Dia segera berbicara lagi.

"Tenang saja, Keita pasti akan menemuimu. Kau tunggu saja, biasanya saat jam makan siang Keita akan ke tempat ini untuk membeli sesuatu."

"Baiklah, aku akan menunggunya di sini." balas Helios dengan senyum.

Black Pearl [Open PO]Where stories live. Discover now