Day 21: Lihat Dan Perhatikan

241 43 8
                                    

#day21
#pesakitan

(⁠´⁠∩⁠。⁠•⁠ ⁠ᵕ⁠ ⁠•⁠。⁠∩⁠'⁠)

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

(⁠´⁠∩⁠。⁠•⁠ ⁠ᵕ⁠ ⁠•⁠。⁠∩⁠'⁠)

Gedung penelitian agak sibuk pagi ini, tim peneliti di peninggalan kota lama di Hokkaido menemukan fosil manusia purba yang akan menjadi proyek mereka hari ini. Terlihat semua orang begitu sibuk dengan tugas mereka masing-masing, dan di sana Ryuu terlihat paling mencolok. Dia mengerjakan semua hal dengan kasar, banyak suara gaduh yang dia buat tapi para ilmuan lainnya berusaha tidak menghiraukan kelakuan aneh yang dianggap wajar pada pria berambut pirang itu.

"Kenapa kalian menatapku? Kalian tidak punya pekerjaan?" lantang Ryuu dari depan mesin printer membuat para pekerja lainnya memalingkan wajah dan kembali memgerjakan pekerjaan mereka.

Pemuda Nakamoto itu melangkah kembali ke meja kerjanya, bertepatan pula dengan Keita yang hendak menggunakan printer. Mereka saling berpapasan di lorong selama beberapa saat hingga membuat Ryuu merasa muak, Ryuu yang dari awal sudah kesal pada Keita malah berteriak padanya.

"Perhatikan langkahmu, pesakitan! Kau pikir aku ingin bercanda denganmu?!"

"Siapa juga yang mau berpapasan denganmu?! Kau yang mengikuti langkahku, sekarang enyah, bajingan!"

"Pria pesakitan ini! Kau menyebutku bajingan? Kau bahkan lebih bajingan dari bajingan di seluruh Tokyo!" Ryuu mendengus kasar, dia melenggang ke meja kerjanya setelah menabrak bahu Keita.

Sekali lagi dia melempar file kasar ke meja sebelum menghempas tubuhnya ke kursi. Tak lama kemudian sebuah map plastik menampar kepala belakangnya agak kencang hingga Ryuu tersentak, dia melotot ke arah pelaku. Namun begitu mengetahui pelakunya adalah Asahi dia segera mati kutu.

"Kau ini apa-apaan? Kenapa kau bertingkah seperti ini? Kau sangat menganggu pekerja yang lain, apa kau tahu?!"

"Aci-chan! Perasaaku sangat kacau hari ini, tidak pernahkah kau merasakan bagaimana rasanya bekerja dengan orang yang membuatmu naik terbakar emosi? Bajingan itu mebuat aku malu pada Helios, dia juga menyakiti perasaan Heli-chan kita! Kita harus melakukan sesuatu, Aci-chan!"

Asahi menghela napas berat. Dia menjambak surai pirang itu hingga mendongak menatapnya.

"Aku paham maksudmu, Ryuu sayang. Aku juga kesal pada Keita, tapi bisakah kau bersikap profesional? Pekerjaanmu menumpuk!"

"Tapi Helios--"

"Kita akan membantunya!"

"Bagaimana caranya? Apa kau punya cara?"

Asahi melonggarkan jambakan di kepala Ryuu, menyisir rambut yang telah memanjang itu dengan jari-jarinya. Dia melirik ke arah Keita yang sibuk dengan dokumen di tangannya, Ryuu mengikuti.

"Sebagai sahabat, kita harus mempertemukan mereka kembali. Aku dengar ingatan seorang yang amnesia akan kembali perlahan jika dia dipertemukan dengan orang atau benda-benda yang familiar dengan mereka."

Black Pearl [Open PO]Kde žijí příběhy. Začni objevovat