Day 2 : Kenangan Masa Lalu

817 124 46
                                    

#day 2
#Teyan

Teyan (v) : pemungutan atau pengumpulan uang.

( ◜‿◝ )♡

Bising suara helikopter terdengar berpadu dengan suara deburan ombak, beberapa helikopter mulai mendarat di pulau kecil yang menghadap langsung dengan Palung Mariana. Total sekitar dua puluh peneliti yang terpilih bersama beberapa staf segera keluar dari helikopter. Pulau yang tadinya tidak berpenghuni seketika menjadi base champ peneliti gabungan dari Jepang. Salah satu diantaranya adalah Keita Yoichi.

Pemuda Yoichi terpaku sejenak, memandangi garis lautan dengan manik hazel itu, membiarkan sepoi angin meniup surai kecoklatanya, dia menghela napas panjang. Tepat di depan sana adalah palung terdalam yang sempat menenggelamkannya di masa lalu, perasaan deja vu segera menghampiri, semua indera seketika merespon perasaan yang pernah ia rasakan tiga belas tahun lalu.

Aku penasaran dengan apa yang akan aku temui besok?

"Keita-kun! Makan malam sudah siap! Kita perlu mengisi tenaga sebelum penelitian besok! Taruh barangmu lalu kembali ke sini, untuk apa kamu melamun di sana!" teriakan nyaring ini terdengar dari tenda logistik. Seorang pemuda dengan kaca mata tebal melambaikan tangan padanya.

"Mengisi tenaga katamu? Bagaimana tenagamu akan terisi jika kau juga menyajikan sake dan bir, Yuki-kun?!" Keita terkekeh, menggeleng pelan dan mulai melangkah ke arah pemuda bernama Yuki itu.

Dia menaruh barang bawaannya di samping tenda logistik, berniat untuk ditinggalkan di sana saja daripada pergi ke tenda dimana rekan peneliti lainnya beristirahat. Singkatnya terlalu jauh, dan telalu malas.

Yuki menyerahkan sekaleng bir dingin kepada Keita yang disambutnya dengan senang hati.

"Apa yang membuat mu begitu lama?" Yuki membuka obrolan di antara mereka, dia mengadu pelan sudut kaleng bir di tangannya dengan bir Keita sebelum menegaknya.

"Aku berkunjung ke kampung halamanku, pamanku memaksa untuk mengantarku sampai pulau timur jadi aku tidak punya pilihan selain menurutinya dan naik helikopter dari sana."

"Ck, kau ini seorang Tuan Muda atau atau putra kaisar? Haha, Tuan Muda."

Keita membalasnya dengan tawa ringan dan gelengan tipis, kadang Yuki memang sangat berisik meski penampilannya seperti kutu buku. Dia meneguk minuman beralkohol itu sambil menatap matahari yang mulai mengintip di langit timur. Cahaya jingga kebiruan menyeruak keluar dari barisan awan dan terpantul di atas air laut yang tenang.

Manik hazel itu terpaku beberapa saat sebelum menyadari bahwa dirinya sedang diperhatikan dari baru karang di ujung pantai sana, seketika ia mengalihkan pandangannya namun tidak ada siapapun di sana. Bukankah pulau ini tidak berpenghuni? 

Mungkin hanya perasaan ku saja.

-

Keita tengah sibuk memeriksa selang oksigennya sebelum menyelam, belasan peneliti lain memutuskan untuk menyelam besok namun ia dan timnya memilih untuk menyelam hari ini.

"Tim lain sangat malas, mereka sudah berbaring seharian kemarin dan sekarang masih ingin mengambil istirahat? Bagaimana bisa mereka lulus seleksi?!" Ryuu menatap sekumpulan orang tidak berguna itu dengan tatapan kesal.

"Sudahlah, mereka memutuskan untuk memeriksa pulau terlebih dahulu jadi biarkan saja."

"Keita-kun, kau sangat baik hati. Harusnya kau menyebut dirimu malaikat!"

Keita mengabaikan omong kosong dari pemuda jakung berkepala pirang itu dan kembali mengecek daftar nama anggota tim sekali lagi untuk memastikan tidak ada yang tertinggal.

Black Pearl [Open PO]Where stories live. Discover now