Dia, Pria Yang Ku Suka

675 113 30
                                    

-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-
C'est l'homme que j'aimeC'est l'homme que j'aime
__________

Pada malam harinya, Bae Wanyoung mengadakan pesta tertutup sebagai tanda syukurnya sudah memenangkan pemilihan Presiden. Standing party itu diadakan di sebuah ballroom hotel bintang 5 Four Season Seoul. Seperti template, mengalun musik klasik yang dimainkan dan Suzy tahu betul yang sedang terdengar ini berjudul Serenade for Strings in E Major, dia sangat kenal dengan musik klasik dan sebagainya karena sewaktu kecil pernah mengikuti les piano dan biola. Perempuan itu juga rajin datang ke konser orkestra dan opera yang ada di Seoul maupun luar negeri.

Suzy tengah bergumul dengan Nana serta beberapa anak teman Bae Wanyoung yang berumur tak jauh darinya. Mereka tengah mengobrol santai tentang pesta di kapal pesiar yang akan Nana adakan bulan depan lalu tiba-tiba seorang asing yang tak diundang masuk.

Dia adalah gadis yang berpakaian mencolok dengan logo besar branded ternama dari atas kepala hingga ujung kaki.

"pesta pesiar? Sounds interesting. Bulan lalu aku dan keluargaku menyewa sebuah pulau untuk celebrate birthday party-nya Happy, anjingku. Kami mengundang banyak penyanyi luar negeri dan reporter untuk memberitakan. Haha, kiranya ketika itu aku menghabiskan 100 miliyar. Masih sedikit lah dari pendapatan perbulan. Well, saham our company sedang naik-naiknya jadi--"

New money detected. Suzy dan Nana saling melirik penuh arti. Mereka tak jarang menemukan spesies seperti ini di pesta-pesta. Orang kaya baru yang ingin mendapat pengakuan. Ini sebuah fakta tersembunyi, tapi biasanya kalangan old money paling malas menghadapi orang new money. Mereka yang baru kaya terkesan angkuh dan norak membuat jengah ketika mendengarkannya. Ocehannya tak lebih dari seorang pembual yang haus validasi.

Hei, aku sekarang orang kaya raya. Aku sudah pantas bersama kalian, lihat tas Hermes yang aku tenteng, bukankah mewah?

Sebuah kata yang tak terucap namun bisa di dengar dari raut wajah gadis heboh itu. Biasanya Suzy dan Nana punya cara tersendiri menghadapi kaum seperti ini; abaikan saja.

Ya, pengabaian adalah sikap paling tepat untuk manusia pamer.

Suzy hanya memberi senyum tipis lalu Nana menariknya ke sudut lain.

"dia putri dari Grup Kangjin, perusahaan start-up yang tiba-tiba sukses setelah dapat suntikan dana salah satu investor dari Rusia." Nana memberikan informasi untuk Suzy.

Suzy memainkan gelas champagnenya pelan, "Kangjin? Aku sepertinya tahu perusahaan itu, tiga tahun lalu pemiliknya pernah memohon di bawah kakiku untuk berinvestasi tapi sayang aku tidak tertarik dengan bisnis mereka, jujur saja sedikit hambar. Aku cukup terkejut ada orang yang mendanainya. Mungkin mereka sudah sedikit lebih baik."

Suzy merupakan seorang komisaris Morning Glory, perusahaan turun temurun keluarga Bae yang mencakup konstruksi, bisnis properti, hospitality, fund company dan masih banyak lagi. Setelah ayahnya melirik politik, beliau menyerahkan semua urusan bisnis pada Suzy. Selain menjadi komisaris, Suzy juga investor, dia tidak bekerja di perusahaan tapi kerjanya membeli perusahaan dan bermain saham, obligasi, reksadana dan deposito.

Tentu bisa dibilang sukses untuk perempuan yang baru berumur 28 tahun. Meski kesuksesannya sangat dibantu orang tua, tapi Bae Wanyoung yakin, walaupun Suzy tidak lahir di keluarga Bae, perempuan itu bisa tetap berhasil dengan otak cerdasnya.

"ah, sudahlah mataku sakit melihat logo Gucci di perutnya yang sangat besar. Too Big. Lebih big dari punya Jaeha."

"hei." Suzy menegurnya. Jaeha adalah kekasih Nana, dia seorang aktor, sedangkan Nana adalah Ballerina. Iya, si pecandu narkoba ini seorang Ballerina. Latar belakang keluarga Nana tak kalah bagus dari Suzy, dia putri dari perusahaan chaebol bidang hiburan Big Star Entertaiment dan juga perusahaan kuliner Hankook.

High Society [END]Where stories live. Discover now