Diktator Penghisap Darah

602 112 45
                                    

-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-
dictateur suceur de sang
______________


"Nona Bae, ini lanyard untukmu dan ini tab milik kantor agar mempermudah pekerjaanmu selama di sini. Aku sudah mengisi jadwal Menteri Kim minggu ini, jadi kau tinggal menghafalnya dan mengingatkan beliau." Jo Ahra, selaku Personal Asisten Kim Myungsoo memberi informasi dan petunjuk untuk 'anak didik'-nya yang baru terjun ke dunia sekretariatan.

Suzy hanya manggut-manggut dan mencerna perkataan Ahra ke dalam kepalanya. Hari ini adalah hari pertama Suzy bekerja sebagai sekretaris Myungsoo.

Jo Ahra, perempuan berkacamata dan bertubuh seksi itu mengeluarkan kotak besar dan menaruhnya di meja kerja Suzy. Suzy bisa menduga kotak itu sangat berat, tapi apa isinya? Dia juga penasaran.

Jawaban dari rasa penasaran itu datang tatkala Ahra membukanya, "ini berkas-berkas pekerjaanmu. Isinya hal-hal yang Menteri Kim kurang suka, sukai, sangat suka dan yang dia hindari, kurang suka, tidak suka sampai apa yang Menteri Kim benci. Di sini juga kau bisa menghafal silsilah keluarganya dari Dinasti Joseon sampai saat ini, jadwal ketika Menteri Kim senggang, apa hobinya, apa merk pakaian yang biasa dikenakan lalu--"

Suzy menyela dengan dahi berkertu, "wait.. kenapa semua yang kau katakan hal pribadi Sunbae--maksudku, Menteri Kim? Bukankah tugasku mengisi administrasi seperti mengkoordinir alur kerja kantor dan membuat jadwal pertemuan seperti itu, ya?"

Setahu Suzy itulah tugas seorang sekretaris, tapi mendengar penjelasan Ahra rasa-rasanya dia ditugaskan menjadi pengasuh Kim Myungsoo alih-alih sekretaris.

Ahra tersenyum, "Nona Bae, apa Menteri Kim belum bilang kalau kau ditempatkan sebagai sekretaris pribadinya, bukan eksekutif sekretaris? Semua yang kau sebutkan itu sudah menjadi tugasku dan tiga sekretaris lain."

Semua semakin membingungkan saja, Suzy bengong beberapa waktu. Dia butuh lebih banyak penjelasan.

"jadi maksudmu aku semacam.. hng.. apa ya? Seseorang yang setiap waktu harus bersamanya, menyiapkan keperluannya, melayaninya all day long?"

"nona Bae, kau pasti mengerti 'kan kata pribadi?"

"tentu saja."

"kalau begitu ku anggap kau paham. Urusanmu dengan Menteri Kim bukan hanya sekedar di kantor tapi juga di luar kantor, kau harus siap setiap saat dia membutuhkanmu meski bukan masalah pekerjaan. Makanya aku memberimu berkas-berkas itu agar kau bisa lebih mengenal sosok Menteri Kim karena keberhasilan pekerjaannya akan bergantung padamu. Kau harus tahu apa yang Menteri Kim butuhkan tanpa dijelaskan rinci. Ah, kau juga harus siap menemani Menteri Kim pada saat dinas di luar kota atau luar negeri."

Suzy merenung. Meresap ucapan Ahra dan segala tugas yang dibebankan padanya membuat Suzy berpikir, tugas-tugas itu hampir mirip seperti seorang istri. Jika demikian, artinya 24/7 hidupnya akan bersama Kim Myungsoo. Suzy berpikir ulang, apa lebih baik dia mundur dan mengakui kesalahannya pada ayah saja ya? Untuk ukuran manusia yang susah didekati dan sulit interaksi dengan orang yang kurang dikenal hal tersebut cukup membebani.

Perempuan itu memainkan nail art-nya diam-diam, bersiap mengatakan pembatalan pekerjaan ini dengan baik-baik lalu kabur lewat tangga darurat, tapi Ahra lebih dulu bangkit tegak dan berkata, "Menteri Kim sudah datang." sambil menyuruh Suzy memberi salam selamat pagi--yang sudah diajarkan sebelumnya oleh Ahra.

Dalam jarak tiga meter, siluet pria itu sudah kelihatan. Dia ditemani satu orang pria yang sepertinya asisten lain, jika melihat orang itu membawa berkas-berkas tebal di tangannya.

Mau tahu keanehan yang jarang terjadi? Suzy dibuat mematung. Kim Myungsoo yang biasa bertemu dengannya dan Kim Myungsoo yang saat ini sedang berjalan ke arahnya sambil berbincang yang entah apa dengan asisten pria itu sungguh terlihat berbeda.

High Society [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang