Kau, Aku dan Senja

529 108 65
                                    

-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-
toi, moi et le crépuscule
____________

Weekend!!

Satu kata sederhana namun sangat berarti bagi Suzy. Mengapa demikian? Itu artinya sehari saja ia bisa terbebas dari si monster Menteri Kim. Ya, semoga pria itu tidak tiba-tiba menghubunginya untuk menyuruh sesuatu (amin).

Suzy menggunakan weekend sebaik mungkin untuk kencan dengan Bogum. Hm, apa bisa disebut kencan ya jika Suzy yang memaksa pria itu pergi bersamanya? Ah, tauk lah, yang penting seharian bersmaa Bogummy!

Suzy dan Bogum mengitari mal seharian, Suzy banyak membelanjakan Bogum pakaian bermerk mahal, sepatu, tas, topi, jam tangan semua yang Suzy lihat ia beri untuk Bogum. Sejujurnya, Bogum cukup terbebani, pria itu beberapa kali menolak kemurahan hati Suzy tapi Suzy tetap memaksanya.

"apa es krimnya lezat?" tanya Suzy. Mereka tengah berada di toko es krim dalam mal.

Bogum memberi anggukan. Suzy seketika menyendok mangkuk es krim Bogum tanpa bicara. Perempuan itu menyetujui Bogum. "benar, lezat."

"Nona muda selalu membuat saya terkejut.."

"Oh, ya?"

"itu benar. Nona dan kespontanitasan nona selalu membuat saya terperanjat."

Suzy menaik turunkan bahu, melipat tangan di dada sambil menelisik Bogum lekat. "Bogum, kau suka resepsi pernikahan yang seperti apa? tradisional atau modern?"

"uhuk, uhuk!" Bogum hampir menyemburkan es krim di mulutya. Ia memberi padangan horror pada Suzy. Sebuah kilat mata ketakutan diterkam cheetah betina satu ini.

Suzy menyungging senyum, "kau benar-benar terkejut rupanya." Perempuan cantik itu memakan es krimnya. "bercanda, kok, lagipula terlalu dini untuk kita memikirkan pernikahan, bukan?"

"lebih-lebih, kenapa nona bisa berpikir ke arah sana." Bogum terkekeh. Ia enggan menganggap perkataan Suzy secara serius, bagi Bogum semua godaan dan kode yang Suzy berikan hanya lelucon asal yang keluar dari mulut manis perempuan itu. Suzy tidak benar-benar mempertimbangkannya.

"apa salahnya memikirkan masa depan? Aku bahkan sudah punya nama untuk anak-anak kita. Aku inginnya, sih, kembar. Si Yeon dan Si Wan sepertinya bagus."

Bogum tak bisa berkata-kata, "nona...." pemikiran anda terlalu jauh. Suka-suka dia saja lah.

"oh, ya kita beli oleh-oleh untuk ibumu juga. Ibu mertua sukanya apa?"

Ibu mertu--ah sudalah, aku lelah dengannya.. Bogum mendesah berat. "tidak usah, nona, terimakasih. Ibu saya ada di kampung akan sulit mengirimnya ini itu. Dan juga, hari ini nona sudah banyak membelanjakan saya." Bogum memandang banyak paper bag di sampingnya, semua itu diberikan oleh Suzy.

"Bogum. Kau tahu 'kan kenapa aku melakukan semua ini?" perempuan itu merubah raut wajahnya seserius mungkin.

Bogum langsung paham, tanpa perlu penjelasan karena nona muda-nya memiliki perasaan lebih untuknya. Seorang putri yang jatuh cinta pada rakyat jelata. Kisah cinta seperti dongeng-dongeng yang dibuat untuk menghibur manusia-manusia yang kurang mendapat kebahagiaan.

Namu sayang, hidup adalah suatu realita yang tak seindah dongeng cinderella. Walaupun setiap bersama Suzy, Bogum merasa percaya diri. Dirinya mulai mempercayai keajaiban dongeng cinderella. Sekejap ia lupa bahwa mereka berbeda dunia, hanya ketika bersama perempuan itu saja. Jika Bogum kembali ke kehidupannya, dongeng itu pun ikut selesai. Seperti meniup lilin kecil di kungkungan kegelapan. Gelap gulita, dingin dan sepi.

Bogum melihat pergerakan Suzy yang tengah mengangkat panggilan seseorang. Kedua alis perempuan itu menyatu, wajah penuh kesal ia suguhkan.

"saya sedang di luar bersama teman, Menteri Kim."

High Society [END]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum