High Society [END]

Sewajarnya Pasangan Kekasih

ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-
normalement amoureux
__________

Anyway, ya, belakangan ini Suzy dan Myungsoo sering sekali cekcok. Masalah apa saja pasti dibesar-besarkan. Seperti kemarin ketika memilih cincin, selera yang berbeda menjadikan hari itu sebagai hari sial bagi keduanya. Lalu ketika memilih gaun untuk pertunangan nanti, Suzy ingin gaun dengan bagian bahunya dan dada rendah, yang dirancang oleh designer dari Italy langganan Suzy yang gaunnya begitu magnificent, sexy dan luxury. Masalahnya karena menurut Myungsoo gaun itu terlalu seksi, Myungsoo pun melarang keras.

Pria itu berkata sinis, "siapa yang mau kau goda dengan itu?"

Maksudnya ya, siapa juga yang mau menggoda? Well, memang agak seksi, sih, tapi gaun itu cantik sekali!

Maka, sekali saja Suzy mempertahankan egonya demi gaun seharga 65 miliar bertabur berlian tersebut. Ia menaikkan dagu percaya diri, "coba saja sunbae melarang, aku akan tetap memakainya." Perempuan itu berkata tegas.

Myungsoo langsung bangkit, melewati perempuan itu sambil berkata. "kalau begitu tunangan sendiri sana. Soal begini saja keras kepala, kenapa tidak coba berdiskusi dulu mencari win-win solution?" dengan wajah datar, entah pria itu serius atau tidak tapi ancaman itu berhasil membuat Suzy kembali menahan segala kemarahannya dan mencoba keras mendinginkan kepala.

"oke, oke. Win-win solution!" perempuan itu mengejar Myungsoo, menarik pria itu kembali ke dalam butik.

Akhirnya dapat penyelesaian. Gaunnya tetap sesuai keinginan Suzy, tapi bagian yang terbukanya agak sedikit ditutup dengan brukat warna senada.

Keesokan harinya ketika memilih dekorasi untuk pertunangan sekalian resepsi pernikahan--yang akan diselenggarakan 6 bulan kemudian--Suzy membalas pria itu. Myungsoo ingin pesta pernikahan dilakukan di dalam gedung, lalu Suzy merecok dan berkata, "sangat kolot. Apa sunbae tidak tau sekarang sudah zamannya garden party? Orang-orang barat memakai cara itu, tolong lebih modern sedikit saja."

Harga diri Myungsoo terluka disebut kolot oleh calon istrinya. Myungsoo memang analog person, tapi dia tidak sekolot itu juga!

Lalu karena kekesalan itu menjadikan Myungsoo lebih cerewet dari biasanya. Dia terus merajuk, tidak mau bicara sampai Suzy sebal. Pertengkaran mereka berlanjut sampai di perjalanan pulang, topik kala itu mengenai jumlah tamu yang mereka undang. Suzy yang masih kesal soal gaun lagi-lagi memancing keributan, dia sepertinya agak dendam akibat keindahan bahunya harus ditutup paksa macam jalan komplek yang ditutup plang kalau sudah jam 10 malam ke atas.

"aku ingin intimate wedding, kalau bisa orang-orang terdekat saja yang datang. Bukankah melelahnkan harus bertemu banyak orang dan berbasa-basi?" perempuan itu meringis sambil membayangkan akan selelah apa nantinya.

"tidak semudah itu, Suzy. Ayahmu dan ayahku punya banyak kolega politik, rekan kerja bisnis, dan lainnya. Kalau mereka tidak diundang, bukankah akan timbul gosip tak sedap?"