Asmara Dua Dunia Yang Berbeda

524 104 48
                                    

-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-
Romance De Deux Mondes Différents
_____________


Park Bogum menapaki satu persatu anak tangga menuju rumahnya. Kedua tangan Bogum membawa beban belanjaan yang Suzy belikan untuknya. Pada anak tangga ke-10, Bogum terdiam.

Ingatannya kembali ke beberapa jam lalu di Shinsegae Mal ketika dirinya melihat interaksi Nona Suzy dan Menteri Kim. Bagaimana alaminya dua orang itu menyatu seperti sebuah ketepatan yang akurat, kecocokkan yang tiada tanding dan kemewahan yang terpancar menjadi sebuah aura. Tidak seperti bersama dirinya.

Jika Myungsoo dan Suzy adalah air. Makan Bogum berupa minyak. Minyak dan air tak mungkin menyatu. Mengingat itu Bogum tersenyum miris.

Pria itu membuka gembok gerbang rumah, agak kesulitan karena kuncinya sudah berkarat dan yang paling menyebalkan adalah ketika...

"kau begini lagi."

Engsel Pintu gerbang rumah sewaannya terlepas.

Kejadian macam ini sering menimpa Bogum. Karena uang Bogum hanya cukup menyewa rumah sempit dengan fasilitas seadanya di daerah kumuh, jadi seharusnya dia tak terlalu merengek dan manja. Mari kita tahan lagi, tidak apa-apa kau hanya perlu menemui pemilik rumah dan dia akan membenarkannya..

Bogum menarik dan membuang nafas teratur, dia berangsur lebih nyaman.

Kemiskinan adalah tamparan fakta paling menyakitkan bagi orang yang mengalaminya. Saat gerakmu dipaksa terbatasi dan mimpimu hanya bisa ditelan menjadi angan yang tak sampai. Bicara soal mimpi, Bogum memilikinya, setidaknya dulu dia pernah memiliki mimpi sebelum kenyataan hidup memaksa Bogum untuk bangun.

Bogum bermimpi menjadi pengacara. Ya, pekerjaan di dalam pengadilan yang tugasnya membela kebenaran--meksi tak banyak yang melenceng--tapi Bogum yakin, kalau dirinya menjadi seorang pengacara dia akan menjalankannya dengan jujur.

Mengingat itu, Bogum tersenyum tipis, menutup mata di dalam ruangan gelap rumah sepetaknya.

Kalau saja ayah tak terlilit utang lalu meninggal dunia, mungkin dirinya bisa memiliki kesempatan untuk kuliah lalu melanjutkan mimpinya menjadi pengacara. Kalau saja hidup berjalan sesuai rencana, mungkin... kesempatannya untuk bersama Nona Suzy akan lebih besar. Setidaknya kesempatan itu masih terlihat hidup.

Ketika Bogum memeluk lututnya sedang membayangkan hidup versi lebih baik, pintu masuk digeser oleh seseorang.

"Park Bogum. Apa yang kau lakukan di tengah kegelapan?" lempar tanya seorang perempuan berambut pendek dan bermata coklat terang. Han Gyuri.

Khayalan Bogum selesai. Dia kembali bangun pada kenyataan.

"oh, aku.. sedang tidur," jawab pria itu asal.

Gyuri menaikkan alis, "tidur sambil duduk? Kau memang sesuatu." Perempuan itu menyadari barang-barang di sekitar Bogum, ia memeriksa semua paperbag tersebut satu persatu tanpa izin sang pemilik.

"apa semua ini? Darimana kau punya uang untuk membelinya?" Gyuri memandang selidik. Lalu kedua mata kucing itu melebar, "kau.. tidak menjadi gigolo, bukan?"

Bogum mulai berdiri, membereskan barang-barang yang Gyuri berantaki. Sayang, mereka semua sangat mahal. "bukan seperti itu, baju-baju ini hanya pemberian Nona Bae."

"ternyata benar."

"apa?"

"kau jadi gigolo!"

Pria berkulit kuning itu menatap Gyuri tajam. "Han Gyuri!"

Seketika Gyuri meledak, ia menyamakan tinggi dengan pria di depannya. "lalu semua yang kau dapat ini dari apa? Hanya menyopiri perempuan manja itu? Park Bogum, aku tidak dungu. Dia membelanjakanmu dan kau menemaninya. Sudah layaknya gigolo dengan tuannya! Ayo coba sangkal."

High Society [END]Where stories live. Discover now