Ku Tolak Dia Tanpa Alasan

535 96 31
                                    

-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-
Je l'ai rejeté sans raison
__________


Rooftop The Beekman Hotel, NYC
11.45 PM

Katanya akan ada festival kembang api malam ini. Maka dari itu, orang-orang di Kota New York berlomba-lomba mencari tempat lenggang agar bisa menonton pesta kembang api dengan nyaman.

Kiranya saat ini sudah setengah sebelas malam. Suzy masih kekenyangan setelah menghabiskan set menu makan malam di retoran hotel bersama Kim Myungsoo. Sebenarnya itu bukan makan malam biasa. Myungsoo mengaturnya dengan sangat romantis, bahkan Suzy mendapat undangan fine dining dari pria itu yang diantar oleh petugas hotel utusan Myungsoo.

Semenjak kejadian tempo lalu di Chuncheon, Myungsoo lebih terang-terangan memperlihatkan rasa sukanya.

Bagi Suzy hal itu sedikit.. uhm.. bagaimana ya bilangnya...?

Grep!

Lamunan Suzy buyar ketika mendapati Myungsoo menutupi midlength dress black technical taffeta dari Dior-nya dengan sebuah jas hitam milik Myungsoo. "anginnya sedikit kencang," tukas pria itu tanpa ekspresi berarti.

Dia bisa setenang itu ya.

Suzy berusaha acuh tak acuh, memang sebenarnya angin cukup kencang di kala area bahunya sedikit terbuka. Perempuan itu berterimakasih dengan cara berangguk kecil lalu memusatkan atensi kembali pada city lights Kota New York di malam hari.

Mereka tengah berada di lantai teratas Hotel The Beekman, namun masih bisa melihat kerumunan orang-orang di bawah yang menunggu pesta kembang api dimulai. Suzy berdecak kagum, setiap dia ke NYC, tidak pernah semenitpun kota ini tidur, orang-orang di Kota ini selalu terlihat memiliki tenaga untuk melakukan berbagai aktivitas. Well, melihat sekarang sudah hampir tengah malam dan jalanan masih macet dan berdesakan.

Katanya hari ini adalah hari ulang tahun Kota New York, makanya diadakan beragam perayaan meriah. Suzy menjadi salah satu yang menantikan perayaan pesta tersebut. Dia suka kembang api, mereka selalu terlihat cantik meski meledak di manapun.

"ten, nine, eight..." seruan teriakan orang-orang yang menghitung mundur sambil melihat layar videotron raksasa yang menampilkan jam menuju tengah malam. Artinya pesta kembang api segera dimulai.

Dengan semangat Suzy ikut menghitung. "seven, six, five.."

"Bae Suzy." Pria di samping Suzy menyeruakan namanya.

Suzy menoleh. Myungsoo tengah menatapnya lamat-lamat. "hentikan aksi pura-pura lupa ini dan mari kita bahas hal yang perlu dibahas."

Mulut Suzy tiba-tiba kaku, dia tahu arah pembicaraan Myungsoo. Sedari mereka berangkat ke New York, Suzy berdoa mati-matian semoga Myungsoo tidak membahasnya. Dan sekarang pria itu malam membuka cerita yang sebaiknya dilupakan.

Glek. Suzy menelan saliva kesusahan ketika Myungsoo mengunci matanya. Netra pria itu semakin melembut dan melembut, sangat mededuhkan berdeda dengan tatap garang yang biasa Myungsoo beri padanya. "aku menyukaimu dan aku sudah meminta izin Paman Bae untuk melakukan pendekatan denganmu. Jadi.. bagaimana tanggapanmu soal ini?"

Slush... angin menerpa surai Suzy dengan lembutnya. Selembut suara Myungsoo, seteduh padangannya dan semeriah malam di Kota New York yang mampu membuat kepala Suzy kosong daam lima detik.

"four, three, two, one... happy bitrthday New York!!!"

Pesta kembang api pun dimulai. Tapi sayang, momentum yang ditunggu-tunggu itu malah Suzy abaikan karena terlalu sibuk berbicara dari mata ke mata dengan pria yang baru saja menyatakan cinta kedua kali di hadapannya ini.

High Society [END]Where stories live. Discover now