Perjalanan Solo, Mencari Jawaban?

426 90 25
                                    

ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-
voyage en solo, à la recherche de réponses ?
_________

Keraguan Suzy akan pernikahan karena dia takut kehilangan hidup yang sudah menemaninya selama 28 tahun ini. Dia ketakutan tidak bisa lagi menjadi Bae Suzy yang memegang kendali akan dirinya, Bae Suzy yang bebas melakukan apapun tanpa terkekang suatu ikatan sakral bernama pernikahan.

Maka dari itu dia meragu. Bukan karena Myungsoo tidak pantas untuknya atau karena pria itu tidak ada dalam hatinya, Suzy hanya takut kehilangan diri sendiri.

Myungsoo memberinya waktu selama 5 hari untuk merenung, membuat keputusan apa yang akan ia lakukan pada akhirnya. Suzy tentu saja menggunakan waktu itu untuk berpikir dan kembali menjadi dirinya yang dulu sebelum bertemu dengan Kim Myungsoo versi dewasa. Perempuan itu menebus kerinduan segala hal yang setahun ini tidak pernah lagi ia lakukan. Salah satunya berkumpul dengan anak-anak klub mobilnya seperti Mingyu, Aiki, Woosik, minus Ian karena sudah lama pria itu diungsikan ke luar negeri oleh ayahnya.

"long time no see, Tiffany! Semakin seksi saja eonni satu ini." Aiki menyapa mobil lambo Suzy dengan mata berbinar. Setelah setahun tidak melihat Tiffany yang memiliki banyak perubahan, terutama pada warnanya yang kini biru tosca, Suzy cat baru dengan beberapa tambahan lain pada mesinnya yang membuat Tiffany semakin cepat dan mulus saat dikemudikan.

Suzy tersenyum menanggapi, ia berjalan lebih dulu menuju Mingyu dan yang lain yang sedang bersenang-senang bersama beberapa perempuan bayaran dengan suara bising musik khas kelab malam.

"lihat siapa yang akan menikah sebentar lagi. Suzy, ku kira kau sudah pensiun dan tidak akan bertemu lagi kami." Mingyu memeluknya dan menyapa.

"aku hanya mampir sebentar." Perempuan itu bersikap ramah karena Mingyu adalah teman yang bisa diandalkan.

"no ride?" tawar Mingyu.

Suzy melirik sejenak sirkuit di depannya, terlihat menggiurkan tapi anehnya dia tidak bersemangat untuk menggila di sana, seperti hari-hari lalu ketika ia masih memiliki banyak ambisi untuk bartaruh dengan orang lain. "maybe next time. Aku sedang tidak mood."

"tumben."

"menyingkir, Mingyu, dia calon istri seorang Menteri." Wooshik datang bersama istri cantiknya yang punya proporsi tubuh bak model internasional. Mereka memang selalu memamerkan kemesraan kemana pun dan dimana pun.

"Kak, kalian apa kabar?" Suzy menegurnya.

"kami baik sekali. Baby kami semakin membesar sekarang."

Lalu istri Wooshik, Jang Yeonseo memamerkan perut buncitnya. "i'ts a boy."

"oh my god, congratulations both of you!" Suzy menyelamati dengan tulus, ia juga iseng mengusap perut Yeonseo dan terkejut ketika mendapat respon tendangan dari calon bayi Wooshik.

"bagaimana rasanya menjadi istri seseorang dan calon ibu?" Suzy juga tidak menyangka mulutnya akan bertanya pertanyaan begitu. Mungkin dari lubuk hati yang selalu berputar di sana.

Yeonseo menampilkan wajah cerah penuh kebahagiaan, dia memeluk suaminya. "greeeeeaat! Susah dijelaskan dengan kata-kata karena ini adalah kebahagiaan yang bisa disebut juga berkah. I feel so lucky, Suzy. Ow, sebentar lagi juga kau akan merasakannya."

Suzy tersenyum hambar.

"jadi kau sangat bahagia ya, kak?"

Yeonseo mengangguk mantap, "tentu saja. Mendapatkan seseorang yang mencintaimu dan kau mencintainya adalah sesuatu yang harus disyukuri, bukan?" perempuan cantik itu meminta pendapat yang lain, mereka serempak menyetujui.

High Society [END]Where stories live. Discover now