Anganku dan Reuni Tak Terduga

610 98 18
                                    

ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-
Mes souhaits et retrouvailles inattendues
_________

"baiklah, mari sama-sama memaafkan dan saling bicara lagi." Myungsoo terkekeh pelan.

Ia bisa merasakan anggukan Suzy dalam pelukannya.

Setidaknya sekarang semua akan baik-baik saja.

Perasaan Suzy lega mendengarnya, Myungsoo menyeka bulir air mata yang keluar dari sudut netranya. Suzy memang mudah menangis, semua orang sepertinya tahu akan itu. Sebut saja dia cengeng dan manja, Suzy tidak akan mengelaknya karena nyata adanya.

Meski begitu, jika dia ada dalam keadaan disudutkan dalam ketidak adilan, Suzy akan menjadi tangguh dan membela dirinya sendiri di garda terdepan. Salah satu contoh ketika direndahkan oleh Kim Youngji kala lalu.

Sorot perempuan itu bersitatap dengan mata Myungsoo. "lalu kenapa saat itu sunbae bilang ini kamar tamu?" rasanya masih belum puas jika masalah tersebut tidak dibahas.

"jujur saja ketika itu aku terlalu terkejut lalu bicara asal. Karena, Suzy, dalam lima tahun ini baru kau yang berani ke sana. Apapun yang menyangkut Han Yeo Reum pasti membuatku tak tenang, seperti memiliki dosa besar yang sukar termaafkan seumur hidup. Aku menjadi gelisah dan terus menutupinya dari siapapun karena enggan membahas Yeo Reum yang membuahkan mimpi buruk selama ini. Aku minta maaf untuk itu, aku berjanji tidak akan ada lagi yang ku tutup-tutupi." Pria itu menggenggam tangan Suzy dan mengecupnya.

Suzy berangsur mengangguk, lalu melihat sekeliling. Myungsoo benar, jiwa Han Yeo Reum adalah kamar ini, entah bagaimana Suzy bisa merasakan adanya Han Yeo Reum di antara mereka. Tapi anehnya Suzy tidak merasa takut.

Selebihnya perempuan itu membenarkan posisi figura foto Han Yeo Reum yang miring. Suzy tersenyum pada sosok dalam gambar tersebut, "Kak Yeo Reum, tolong maafkan sunbae. Dia sudah tersiksa selama ini, sudah beribu kata maaf dan penyesalan keluar dari mulutnya. Jadi, lepaskan dia, biarkan dia bahagia sekarang. Bukankah seseorang akan tersiksa melihat orang yang cintainya menderita? Maka dari itu ku mohon beristirahatlah dengan tenang."

Myungsoo terenyuh, ia merasakan kunang-kunang dalam pandangannya. Pria itu berdiri di tempat yang sama dengan desiran hati.

"dan juga maafkan aku. Semua terjadi karena aku. Meski kita tidak saling mengenal, tapi aku berperan besar dalam hidup kakak. Sungguh, maafkan aku."

Myungsoo menggeleng sesak, "tidak, tidak, Suzy. Kau tak perlu meminta maaf.." seraya memeluk Suzy.

***

"Sunbae, aku pernah bermimpi terbang ke langit lepas.. meski tanpa sayap ajaibnya ketika aku berlari kencang kaki-kakiku mulai melayang..

Di atas awan aku sungguh gembira, rasanya seperti terbebas dari segala belenggu hidup yang mengikatku. Tapi aku merenung, belenggu seperti apa yang ku punya?

Jika dibandingkan dengan orang lain, jauh sekali aku lebih beruntung dalam banyak hal. Aku tidak sejahat itu untuk membandingkan jalan hidup dengan orang yang lebih menderita, tapi ada satu waktu dimana aku benar-benar sedih dan ingin terbang seperti burung melupakan segalanya..

Aku sering menampar diriku harus merasa lebih beryukur dengan apa yang ku punya..

Tapi ada seseorang yang bilang, bahwa tidak apa jika aku merasa terpuruk dan bersedih. Karena pada kenyataannya takaran sedih setiap orang berbeda-beda. Dan aku tidak perlu berpura-pura kuat demi menghargai perasaan orang lain yang lebih menyedihkan dari aku.. setelah itu aku lebih mencintai diriku sendiri.. karena kalau aku sudah selesai dengan diri sendiri, barulah aku bisa mencintai orang lain dengan cara yang benar.."

High Society [END]Where stories live. Discover now