Apa Yang Pria Itu Inginkan Dariku?

615 106 74
                                    

-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-
qu'est-ce que cet homme voulait d'elle?
______________


Suzy memasuki pekarangan rumahnya. Perlu berjalan beberapa puluh meter dari gerbang depan menuju pintu masuk kediaman Keluarga Bae. Di sepanjang jalan ada taman bunga yang terawat dan kolam air berpatung dewi yunani yang kiranya menghabiskan ratusan miliyar pada pembuatannya.

Satu kata untuk menggambarkan wajah Suzy kali ini; cemberut.

Mungkin tidak usah dijelaskan lagi alasan Suzy malas menebar kebahagiaan di sore itu. Tidak lain tidak bukan kerena Kim Myungsoo. Pria itu membuat Suzy tertekan, the real definisi dari kalimat kerja di bawah tekanan dengan segala sikap yang membuat Suzy kurang nyaman.

Suzy merupakan tipe manusia yang sulit membuka diri di depan orang lain--apalagi jika orang itu membuatnya risih. Kim Myungsoo salah satunya.

Sejak mereka kecil, Suzy selalu melihat Myungsoo sebagai anak laki-laki serius dan menyeramkan karena ekspresinya muram terus. Suzy ingat, ketika mereka berdua sekolah dasar, Suzy lihat-lihat Kim Myungsoo hampir tidak memiliki teman. Pria itu selalu berjalan dengan buku di tangan, tidak tertarik untuk bermain petak umpet bersama anak-anak lain.

Tapi ketika SMP dan SMA, Myungsoo berubah menjadi sangat aktif. Dia selalu terpilih sebagai ketua organisasi siswa yang membuat namanya naik. Myungsoo sudah memiliki penggemar sejak sekolah, meski atittudenya dingin dan tegas, pria itu tetap digandrungi.

Sebagai pengamat, Suzy menyimpulkan pria macam Myungsoo layaknya lukisan monalisa. Untouchable. Auranya kuat dan mengintimidasi. Jadi, kecanggungan akan Myungsoo terbawa hingga dewasa. Bayangkan jika menjadi Suzy, apa bisa bernafas lega?

Ketika Suzy hendak memasuki rumah, ia menemukan Sopir Nam--salah satu sopir Keluarga Bae--tengah membersihkan kaca mobil yang biasa dipakai untuk mengantar jemput Suzy.

"lho, katanya mogok?" ia mengampiri Sopir Nam. Pria itu terlihat terkejut.

"anu, non.. sudah menyala lagi. Ternyata hanya habis bensin, hehe.." alibinya cukup kuat tidak ya? Bisa gawat kalau Nona Muda sampai tau jika sebenarnya dia mendapat 'uang tilep' dari Menteri Kim untuk membuat kebohongan tentang mobil yang mogok.

Suzy mendengkus, "jadi bukan mogok? Ah, gara-gara sopir Nam aku harus terjebak dengan pria itu!" ia merengek kesal sebelum memasuki rumah dengan perasaan sebal.

"mohon maaf nona muda.." Sopir Nam menunduk mempertontonkan penyesalan palsu. Setelah Suzy agak jauh dia merogoh sakunya dan meraih uang lima juta dari Menteri Kim. Sopir Nam tersenyum sumringah menciumi uang itu. "ckck.. rezeki namplok, uhuyyy... harus sering-sering bertemu Menteri Kim kalau begini caranya."

***

Suzy merasa hampa jika harus menghabiskan malam sambil bermisuh-misuh sendirian. Maka dari itu dia mengundang Hyunah dan Nana ke rumahnya untuk medi pedi sekalian perawatan wajah yang jasanya ia pesan lewat aplikasi online. Mereka melakukan itu di kamar tidur Suzy. Terhitung Sudah satu jam Suzy meluruhkan kekesalannya pada Kim Myungsoo di depan Hyunah dan Nana.

"dia menyuruhku membuat kopi dengan takaran dan cara-cara teliti. Setelah ku buatkan empat kali dia malah minum kopi starbucks yang ternyata sudah dibeli di lantai dasar. Memang psycho!" gerutu Suzy. Terbawa kesal, membuat tangannya tak bisa diam. Alhasil sang nail technician memandang Suzy lelah, sudah tiga kali ukirannya rusak karena perempuan bergerak terus menerus.

"lalu apa kalian tahu kalau besok aku harus datang pagi-pagi ke rumahnya untuk menyiapkan pakaian yang akan ia gunakan? I mean, harus sekali ya? Semangnya pekerjaan sekretaris sampai begitu?"

High Society [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang