EPILOG

868 107 37
                                    

ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-
Epilogue
_________

5 tahun kemudian...

Artside Gallery, tempat dilaksanakannya pameran lukisan seorang perempuan yang namanya sudah banyak dikenal banyak masyarakat Korea atau biasa diketahui sebagai putri Mantan Presiden Korea, Bae Wanyoung, Bae Suzy, sebentar lagi dibuka. Beberapa orang yang terlibat dalam pameran ini terlihat sibuk mengatur keberlangsungan acara yang akan dimulai 30 menit lagi.

Jo Hyunah, sepertinya dia yang paling banyak berkontribusi. Perempuan yang baru dilamar kekasihnya kemarin siang tersebut terlihat hectic, tak jarang ia gusar dan gelisah sambil beberapa kali mencoba menghubungi sang empu acara yang bisa-bisanya tidak ada di sana--sementara harusnya dia yang bertindak sebagai pemimpin, bukan Hyunah.

"Bae Suzy benar-benar! Kebiasaan lamanya yang suka menghilang tiba-tiba tak pernah sembuh, kenapa aku merasa aku yang mengadakan pameran ini?!"

Im Jina, atau Nana menghampiri Hyunah, dia juga tak kalah sibuk. Cucuran keringat di dahinya menjadi saksi bahwa dirinya rela menjadi salah satu pesuruh Suzy secara cuma-cuma. "tidak diangkat?" tanya Nana.

Hyunah menggeleng dengan desahan kasar. "aku sungguh akan menjambak rambutnya kalau dia tidak datang!"

"mengerti sedikit, mungkin dia ada kerjaan mendadak. Suzy 'kan sudah sepenuhnya memegang Morning Glory, si CEO muda."

"ku harap begitu, aku takutnya dia tiba-tiba ada di Turki sedang healing." Hyunah tertawa, mengungkit hobi travelling solo temannya satu itu.

"hei, setelah menikah Suzy tidak pernah lagi berlibur sendiri. Suami dan anak-anaknya tidak mungkin membiarkan itu."

"kau benar," balas Hyunah sembari menyimpan ponselnya.

Nana mendadak bersembunyi di balik punggung Hyunah, seolah melihat hantu di siang bolong. "sembunyikan aku!" dia terdengar ketakutan setelah mendapati seorang pria yang mengejarnya selama 5 tahun ini menghampirinya sambil membawa sebuket bunga.

Hyunah menguikuti arah pandang Nana, lalu terkekeh. Ia langsung menarik Nana muncul. "dia di sini, Kiyoung!"

"JO HYUNA KU BUNUH KAU!" rasanya sulit dikhianati sahabat seperti ini. Tidak punya lagi waktu untuk kabur, perempuan itu pun pasrah, ia memasang wajah jutek pada Jang Kiyoung. "kenapa kau datang? Siapa yang mengundangmu?"

"CEO Bae yang mengundangku."

"seharusnya kau tidak datang kalau tau diri! Sudah ku tolak kenapa terus menempeli?!" hardik Nana.

Kiyoung tidak pernah menganggap perilaku Nana dengan serius, baginya itu terdengar imut. "Nana, kau ikonik sekali. Biar ku tebak, MBTI-mu S-E-X-Y, ya?"

Hyunah sampai menyemburkan angin dari mulutnya yang kosong tatkala mendengar gombalan murahan Jang Kiyoung, seorang Psikiater yang mengobati Nana saat di Norway, dia sudah lama menyukai Nana, tapi Nana menolaknya mentah-mentah karena bukan tipenya. Bagi Nana, Kiyoung terlalu ugal-ugalan dalam memperlihatkan perasaannya.

"pergi sana!" Nana mendorong Kiyoung, seraya kabur berlari ke arah lain, Kiyoung semerta-merta mengejarnya.

"Na, kenapa kau selalu pergi dariku? Aku ini tulus ingin bersamamu, I will try to fix you!"

Sambil berlari dan berteriak Nana membalas sengit, "diam, kau bukan Coldplay!"

Sudah biasa melihat bagaimana Nana dan Kiyoung seperti Tom yang mengejar-ngejar Jerry, Hyunah tidak ambil pusing, dia kembali mengurusi penempatan lokasi lukisan Queen Suzy, Yang Mulia kita yang tidak tahu dimana.

High Society [END]Where stories live. Discover now