Sedikit Cerita

15.1K 841 1
                                    

Dozoura, siapa yang tidak kenal mereka? Mafia yang tidak lagi bermain di kegelapan. Siapapun tau, apa pekerjaan mereka. Bagaimana kejamnya mereka, dan bahkan sifat dingin itu sudah menjadi perbincangan hangat yang tidak pernah lekang oleh waktu. Mereka selalu menarik perhatian, apalagi dengan rupa yang bukan main tampan itu. Dan orang-orang sudah khatam bagaimana harus menjaga diri mereka sendiri kalau bertemu Dozoura.

Permainan politik yang cerdik, pemasaran narkoba yang merajalela, bahkan taktik dalam industri hiburan yang melibatkan Dozoura tidak pernah gagal. Merekalah sang penguasa, bangsawan yang sebenarnya.

Dozoura hidup secara berumpun. Tak boleh satupun anggota keluarga memisahkan diri. Semua demi menjaga kerahasiaan dan kekuatan mereka.

Yah, setidaknya seperti itulah seharusnya.

"Tidak. Aku akan tetap menikahi gadis itu." Seorang lelaki tampan yang merupakan anak tertua dari putra terakhir Girbel Dozoura itu berkata dengan tegas. Raut datarnya seolah menyiratkan bahwa keputusannya tidak bisa diganggu gugat. Lalu, seorang gadis dengan wajah manis yang lesu berdiri tepat dibelakangnya. Dengan segala perasaan tak nyaman dan bersalah hinggap di hati.

Girbel Dozoura, pria tua yang masih tegap itu maju mendekati sang cucu. Ia selaku pemimpin keluarga dibuat tak habis pikir. Hanya karena seorang gadis, cucunya itu rela meninggalkan jabatan dan harta yang sudah dipersiapkan untuknya. Padahal jika ingin mengalah, cucunya itu bisa hidup dengan nyaman hingga akhir hayatnya kelak tanpa kekurangan apapun.

"Kubiarkan kau pergi. Tapi, jangan bawa sepeser uang pun, atau hal lain dari negara ini. Juga, jangan bawa identitasmu apalagi nama Dozoura. Kau tidak boleh menggunakannya," tutur pria tua itu. Matanya menatap tajam sang cucu yang masih tak bergeming di tempatnya.

"Kau akan meninggalkan ibu hanya demi wanita murah ini? Apa kau yakin, Diagra? Kembalilah, selagi belum terlanjur." Wanita bernama Lunar itu memegang tangan anak sulungnya dengan mata penuh harap. Kemudian tatapannya beralih pada gadis di belakang dan seketika itu juga air mata terjatuh.

Lunar hanya kecewa, demi seorang gadis ia ditinggalkan putra yang disayanginya. Lunar tidak akan pernah memaafkan gadis itu, apapun situasinya.

"Aku yakin. Baiklah, aku akan pergi sekarang. Jaga dirimu, ibu." Diagra berbalik lantas menggenggam tangan gadis itu. Gadis yang dicintainya untuk pertama kalinya. Ia berjalan meninggalkan seluruh keluarga yang menatap datar kepergiannya, kecuali Lunar yang sudah berderai air mata di pelukan sang suami.

"Diagra." Pria itu, ayah Diagra. Ia berseru kemudian melempar sebuah kunci mobil murah tepat setelah Diagra menoleh. "Ambilah, itu pemberian terakhirku."

"Terima kasih."

Setelahnya Diagra benar-benar menghilang dari pandangan.

Di dalam mobil, tepat di bagian bagasi, Diagra mendapati setumpuk uang dan emas batangan yang di atasnya tertempel kertas.

'ini uangmu sendiri.'

Kira-kira begitulah isi kertasnya. Diagra tersenyum kecil, ia tau sang ayah yang menyiapkannya. Pria itu memang orang yang paling mengerti Diagra. Bahkan dia juga satu-satunya orang yang merestui hubungan Diagra.

Yah, sebenarnya tidak heran juga tentang kenapa keluarga Dozoura sangat skeptis terhadap gadis yang dicintai Diagra. Lima bulan lalu, untuk pertama kalinya Dozoura diserang habis-habisan. Membuat seluruh anggota keluarga harus mengungsi agar tidak dilacak oleh musuh. Ponsel pun tidak boleh aktif, karena Dozoura sadar bahwa benda pipih itu satu-satunya kesempatan bagi Naisaki untuk menemukan mereka.

Hingga beberapa minggu kemudian, Diagra mendapat informasi dari salah seorang anak buah sang ayah bahwa putri keluarga Naisaki gemar menonton gamers yang streaming. Dengan kemampuan IT dan otak cerdasnya, Diagra membuat kanal YouTube dan melakukan streaming untuk menarik perhatian anak Naisaki itu.

Dan berhasil, gadis bernama Haisa itu terpancing, dan akhirnya Diagra meretas akun Haisa dalam waktu seminggu.

Singkat cerita, Diagra membuat Haisa semakin jatuh ke dalam lubang jebakannya, membuat mereka mengadakan pertemuan. Di saat itulah, Dozoura membalikkan keadaan. Haisa tertangkap, dan Naisaki perlahan mundur.

Banyak kejadian yang mereka lewati, hingga akhirnya Diagra tau bahwa Haisa juga diperalat. Tubuh gadis itu dipasangi sensor dan pelacak yang membuat Haisa tidak bisa kabur dari Naisaki. Lalu, apabila Haisa hendak membocorkan informasi pada musuh, sensor itu akan meledak bagai bom waktu yang siap membunuh Haisa kapan saja.

Dengan sedikit kode rahasia, Haisa berhasil membeberkan informasi itu pada Diagra, dan akhirnya Haisa dioperasi sedemikian rupa untuk mengelabuhi Naisaki bahwa Haisa sudah mati. Nyatanya, Diagra memilih untuk menyelamatkan gadis itu dan memanfaatkannya agar bisa membalas dendam pada Naisaki.

Kini, Naisaki hanyalah Haisa dan adik laki-lakinya yang saat itu bersedia membantu melenyapkan Naisaki dari dalam. Dan kemudian benih-benih cinta itu tumbuh di antara Haisa dan Diagra, yang mengantar mereka pada keadaan dimana kedua orang itu harus memulai semuanya dari awal.

Sejujurnya, Diagra sendiri tidak mengerti kenapa keluarganya sangat menentang hubungan mereka. Padahal menurut Diagra, Haisa tidak bersalah. Gadis itu justru membantu mereka. Dan mengenai tindakan nekat Diagra, yah.. Diagra hanya ingin egois. Selama ini ia bekerja dan menuruti segala perintah demi keberlangsungan Dozoura, tapi ketika ia punya satu permintaan sederhana seperti menikahi Haisa, kenapa mereka tidak membiarkannya? Mungkin perasaan kesal itu juga faktor yang membuatnya jadi kecewa.

"Kita akan kemana?"

"Tempat asal mu, di Jepang."

"Kau yakin?"

"Jangan menjadi menyebalkan seperti mereka. Riyu sudah menunggu kita."


End

Penebusan dosa dimulai😭

Haisa Naisaki

19 Mei 2023

The Basement [Dozoura Fam]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang