21st 'Ngambek

3.2K 316 16
                                    

Hello, ada yang kangen si bocil Tahu?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"wac.. wac! Giy muana! (Awas.. awas! Minggir semuanya!)"

Seorang bocah botak dengan sleepsuit lucu sedang menghempas-hempaskan tangannya di udara. Ia menatap galak semua orang yang saat ini tengah kepayahan menahan tawa. Oh tidak. Lihatlah wajah bulat itu, bagaimana bisa mereka menahan tawa kalau tontonannya seekor tupai lucu dengan tingkah absurd.

"Haduh, kenapa main gelas mama?!" Dari arah dapur, tanpa diduga sosok Haisa muncul. Baik Tofu maupun mereka para penonton terkesiap. Gawat, ibu negara sudah datang.

"Mama na! Nda nda! Pu njam tay na? (Mama! Tidak tidak! Tofu hanya pinjam sebentar ya?)"

"Ppffttt.."

Lagi, beberapa anggota keluarga Dozoura itu dibuat menahan tawanya. Mereka kira sejak tadi si bocah bermain, ia sudah mendapat izin. Mana mereka tau kalau anak itu mencuri semua gelas plastik di dapur.

Begitulah jadinya kalau mengalihkan pandangan dari Tofu sebentar saja. Sejak pagi tadi, untuk yang kedua kalinya Tofu terbangun tanpa seorang pun di sisinya. Hanya kucing oren kesayangan Riyu yang menemani. Jika sebelumnya keadaan itu dimanfaatkan si kecil untuk menata rambut (re.menggunduli), kali ini tidak ada sesuatu yang menarik di dekat si bocah.

Tentu saja! Mana mungkin mereka melakukan kesalahan yang sama.

Alhasil, dengan dibantu kucing sebagai bantalan untuk dapat turun dari kasur, bocah itu berjalan riang ke dapur. Jangan tanya keadaan si kucing, hewan itu sudah mengeong heboh lantaran kesal menjadi bantal pendaratan badan gempal Tofu. Tapi, kucing itu juga tau akibatnya jika ia kabur. Dan akhirnya hewan itu memilih pasrah berujung mengikuti jejak kecil yang laju itu berkeliling ruangan.

Kebetulan sekali, Haisa sedang menyiapkan gelas plastik untuk di lap kemudian dipakai bersama-sama. Tapi sayang, Tofu menemukan gelas-gelas itu lebih dulu dan malah mengangkut semuanya untuk dimainkan. Tentu si kecil memindahkannya secara berkala. Atau kata lainnya adalah dicicil karena ia tak sanggup membawa semuanya sekaligus.

Di saat para orang dewasa sudah selesai rapat, kelompok pria yang langsung menuju ruang keluarga itu dikejutkan dengan menara gelas yang bentuknya abstrak. Awalnya Girbel menghampiri si kecil, namun segera diusir.

Kembali ke keadaan diluar kendali Tofu saat ini. Haisa awalnya heran karena tumpukan gelas yang baru dikeluarkan dari lemari tadi pagi, tiba-tiba menghilang. Yah, pelakunya sih sudah tidak perlu diterka. Dan benar saja, ketika pergi ke ruang keluarga, gelas-gelas miliknya sudah berceceran di lantai. Bersama sang pelaku tentunya.

"Buatlah menara dari balokmu, jangan gelas mama."

Dengan begitu kejamnya, Haisa merenggut menara yang susah payah Tofu bangun. Wanita itu memungut semua gelas dan lantas kembali ke dapur dengan membawa serta gelas-gelas yang sempat dirampok si kecil. Tak lupa, Haisa juga memasang barikade di pintu dapur agar Tofu tak memiliki akses masuk.

Haha, sekarang lihatlah wajah masam si kecil yang sudah memerah itu. Jujur saja, sebenarnya Tofu itu kesal karena ditinggal rapat. Ia tidak suka bermain sendiri. Tapi, nyatanya sudah dua kali ia bermain tanpa teman, kan Tofu kesal.

"Lupakan gelas itu. Kemari, papa mau sayang-sayang Tofu." Worgan merentangkan tangannya dari arah sofa. Yang dimana hal itu sukses membuatnya mendapat tatapan tajam dari semua orang.

The Basement [Dozoura Fam]Where stories live. Discover now