24th 'Hukuman

2.5K 293 14
                                    

Kalian tau adegan dalam sebuah kartun beruang dan seorang anak kecil yang berasal dari Rusia? Ketika si gadis kecil melakukan aksi nakal, kemudian disuruh menghadap ke dinding di pojokan ruangan. Saat ini, Tofu baru saja terkena sial hingga berakhir me-reka ulang adegan tersebut.

Dengan sleepsuit kelincinya, anak itu menghadap dindin di pojok ruangan atas perintah sang ibu. Tofu tidak nangis sih, cuma kesal saja hanya berdiam diri di sana.

"Terus seperti itu, dan jangan berbalik kalau belum mama suruh."

Haisa berlalu menuju dapur. Tadi, dia tengah masak bersama para menantu keluarga Dozoura. Seperti biasa, pintu dapur di barikade supaya si kecil tak bisa masuk. Namun, tanpa sengaja pesawat kertas yang dibuatkan oleh Gian malah nyasar ke dapur. Dan tanpa disadari para orang dewasa, Tofu memanjat barikade di pintu dapur demi mengambil pesawat kertas yang salah tempat landing itu.

Si kecil tergelincir, wajahnya hampir menghantam kerasnya lantai jika saja Lunar tidak menangkapnya di waktu yang tepat. Semua orang syok. Para pria yang sedang bersantai di ruang keluarga kena semprot habis oleh Haisa. Bahkan Girbel sekalipun. Mereka dianggap lalai. Bagus para wanita tidak merajuk hingga batal memasak. Bisa kelaparan masal jika itu terjadi. Yah, mengingat tak ada seorang pun pelayan di basement ini.

"Kamu sih.."

Dari arah belakang Sinuka bersungut. Dia ikut disemprot akibat berada di ruang keluarga ketika kejadian. Harusnya ia bangun lebih siang saja.

Sementara di pojok sana, Tofu kesal setengah mati. Samar-samar ia bisa mendengar beberapa sumber tawa kecil yang cekikikan seolah mengejek dirinya. Huh, dia yang dihukum, dia juga yang ditertawakan. Padahal Tofu hanya mau menyelamatkan pesawatnya..

Pemandangan punggung kelinci yang bulat di pojok ruangan itu benar-benar menggemaskan. Inginnya mereka memanggil si kecil karena iba. Namun, mengingat bagaimana induk macan tadi mengaum membuat nyali seketika menciut.

"Pffttt.."

"Yam! Hmmph! (Diam!)" Tiba-tiba terdengar suara dari arah pojokan. Makin sulit lah para penonton menahan tawa mereka.

Hey! Badan gempal yang bergoyang ke kanan kiri itu sangat lucu. Kakinya sesekali dihentakkan. Tapi si kecil juga tak berani menoleh ke belakang.

3 menit..

5 menit..

7 menit..

Lama-lama lelah juga Tofu hanya berdiam diri. Apalagi, kaki kecilnya mulai pegal menopang tubuh. Bolehkah dia berjongkok? Sungguh, ia sudah tak tahan hingga matanya mulai memerah dan berair. Sayangnya, tak ada yang tau akan hal itu karena orang-orang hanya bisa melihat kelinci yang lucu beserta telinga yang menjuntai panjang.

"Mamaa.."

Niatnya Tofu ingin merengek pada Haisa, tapi yang menyahut malah para bucin kurang kerjaan di belakang sana. Mereka beramai-ramai menghampiri pojok ruangan hingga rasa-rasanya udara semakin pengap.

Guanda memberanikan diri untuk mengintip, tapi yang menyambutnya adalah tatapan tajam tak bersahabat dari si kecil. Tak usah dijelaskan semengerikan apa tatapan bocah itu.

"Na.. MAMAAAA!!! (Sana..)" Tofu kembali bersuara. Kali ini ia memanggil ibunya lebih nyaring supaya Haisa cepat datang. Ia mulai kesal di ganggu para bucin itu.

Kebetulan, Haisa juga baru kembali dari dapur. Jujur ia tak tenang menghukum si kecil. Terlebih, para wanita di dapur pun ikut merayunya agar memaafkan Tofu nakal.

"Sudah tau salahmu apa?" Suara seorang wanita yang beberapa saat lalu mengamuk itu terdengar, membuat para pria terkesiap lantas mundur perlahan. Mengambil posisi aman. Rasa-rasanya, derajat keluarga Dozoura sebagai keluarga mafia terkemuka sudah tercoreng..

The Basement [Dozoura Fam]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang