Sequel

3.3K 242 5
                                    

Asik ada Sequel😋

.
.
.
.
.

Jika sebelumnya suasana tegang berasal dari pada orang dewasa yang terus beradu argumen, kali ini aura 'mencekam' itu ada akibat tatapan maut dari dua pasang iris bulat yang lucu.

Wajah cemberut dengan alis tertaut serta bibir monyong yang membuat pipi semakin mengembang itu, siapa yang tahan? Apalagi kini ada dua pemandangan yang sejenis. Rasa-rasanya ruangan itu siap banjir cairan merah akibat mimisan para penghuninya.

Masih dengan Ney yang dipangkuan Louis serta Tofu yang dipeluk Furaka, kedua bocah itu sama-sama melempar tatapan sengit. Dilain sisi, Desva dengan hebohnya mondar-mandir demi mengambil gambar dari para makhluk mini itu.

"Astaga, sudah-sudah. Ada apa dengan kalian? Tofu, kamu masih marah?" Haisa yang jengah dengan tingkah bocah-bocah itu akhirnya membuka suara. Cukup lama hingga akhirnya mereka bisa menenangkan tangis kedua anak itu, dan sekarang ketika disuruh berbaikan malah memasang wajah masam masing-masing.

"Hmph!" Sautan itu dari Tofu yang kini bersedekap dada. Ya ampun, makin sakit perut Lunar dan Mirwa menahan tawa.

"Hey.. Tofu kenapa sih? Harus minta maaf sama kakaknya dong."

Masih diam. Tofu tidak bergeming meski sesekali pipi besarnya disundul Furaka yang sedang demam gemas.

"Ayah, kalo adeknya nda mau minta maap, Ney talik lambutnya juga ya?" ujar Ney pelan pada Dexter di sampingnya. Maksud hati ingin meminta izin agar setidaknya ia menjambak dengan sopan.

Namun, mendengar ucapan itu seketika membuat semua orang tertawa, termasuk Usa yang tadi sempat menatap tajam adiknya dan sedikit mengomel pada bocah itu.

"Yah, sayangnya adiknya botak, baby.. bagaimana dong?" jawab Diva jenaka. Rupanya, si mungil bersurai cerah ini menyimpan dendam pada cicitnya. Ada-ada saja.

"Eh?"

"Ahahahhahahahahahhahahaha.."

Pernahkah kalian melihat dua keluarga mafia terbesar yang paling ditakuti seluruh dunia tertawa bersama? Hal itu tengah terjadi sekarang dimana penyebabnya justru adalah bocah-bocah mungil kelewat menggemaskan yang sedang bertingkah. Jika pers mengetahuinya, mungkin akan menjadi headline berita selama berbulan-bulan.

"Tofu, ayo minta maaf sama abangnya. Kamu tadi buat abangnya kesakitan loh.."

Mendengar perintah sang ayah, Shuji, bocah yang disuruh itu dengan percaya diri malah memalingkan wajah. Hingga kemudian Tofu berakhir berhadapan dengan Helsey yang menatapnya geli.

"Hihi.. ada apa sayang? Kenapa Tofu tidak suka abang?" Helsey bertanya dengan lembut. Ia juga mencuri cubitan di pipi bulat si kecil yang terlihat sangat menggoda.

Tak apa, Tofu tidak kesal sebab anak kecil di depannya lebih menyebalkan.

"Abang na mbiy kek.. yus wa wa nda jak Pu na, abang na hat! (Abang mengambil kakek.. terus tertawa tidak ajak-ajak Tofu, abangnya jahat!)"

Tolong siapapun kuatkan iman Ferbian saat ini! Pria itu sejak tadi kebingungan harus menikmati keimutan yang mana karena di mansion kini, ada dua bocah yang menjadi sumber hiburan. Kemudian, ketika akhirnya Tofu menyampaikan alasan dibalik perbuatannya beberapa jam yang lalu, Ferbian akhirnya seolah diberi pencerahan. Meski ia juga tak begitu paham dengan bahasa cadel si kecil.

Sudah diputuskan, Ferbian akan membelot ke Tofu untuk sementara.

"Jadi kau cemburu, eh?" tanya pria itu gemas. Tanpa basa-basi, ia dengan mudahnya mengambil alih tubuh gempal itu dari sang ayah yang langsung melayangkan tatapan kesal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Basement [Dozoura Fam]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang