Chapter 5

934 111 45
                                    

TRIGGER WARNING ⚠️

***

Danish 🌼
Maaf, Yang, aku baru bangun ketiduran tadi.
Habis ada acara sama anak-anak.

Saya
Minum lagi?
Kamu udah janji enggak akan minum

Alea melirik jam yang terpatri di dinding kamarnya yang saat ini menunjukan pukul 02.23 WIB. Danish baru membalas pesannya kemarin malam sekarang. Ia bisa saja mempertanyakan apa yang dikatakan sang adik, tetapi mengajak orang mabuk bicara membuat Alea terlihat sama tidak warasnya, meskipun ia tahu justru dalam keadaan mabuklah seseorang bisa berkata jujur.

Danish 🌼
Kamu aja belum nepatin janji kamu.
Aku, kan, udah bilang kalau kamu mau nepatin janji aku mau berhenti.

Saya
Aku enggak pernah menjanjikan apa pun
Aku minta kamu berhenti minum demi kebaikan kamu, bukan untuk diriku sendiri
Aku emang sayang sama kamu, tapi bukan berarti aku harus menyerahkan harga diriku

Saya
Gila aja, apa yang bisa aku banggakan di depan suamiku kalau semua kamu ambil?

Danish 🌼
Y

a udah, berarti aku juga enggak janji buat berhenti minum.

Danish 🌼
Yang bakal nikahin kamu itu aku, jadi kenapa kamu harus merasa takut?
Aku bangga sama kamu mau seperti apa pun kamu.

Danish 🌼
Aku enggak pernah ngeluh, kan, walaupun mantanku lebih cantik dari kamu?
Apalagi kalau kamu rela kasih itu buat aku, bisa lebih sayang lagi aku sama kamu.
Aku udah janji bakal main aman.
Aku enggak bodoh, apalagi sampai bikin kamu hamil.

Gadis berperawakan kecil itu duduk di atas tempat tidur sembari memeluk kedua lututnya, dengan pandangannya masih terpusat pada ponsel dalam genggaman. Ia tak langsung menjawab pesan yang dikirim Danish, memilih mengunggah sesuatu di story WhatsApp-nya. Sebuah foto dengan foto lain di dalamnya bertulis, "Kita dilahirkan untuk menjadi nyata, bukan untuk menjadi sempurna." -Min Yoongi.

Demi Tuhan, selama dua puluh delapan tahun Alea hidup, ia tidak pernah melakukan apa pun dengan laki-laki ketika menjalin hubungan

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

Demi Tuhan, selama dua puluh delapan tahun Alea hidup, ia tidak pernah melakukan apa pun dengan laki-laki ketika menjalin hubungan. Seburuk apa pun laki-laki yang ditemuinya, tidak ada yang seberani Danish. Mereka mengerti batasan dan tahu bagaimana seharusnya memperlakukan perempuan. Danish benar-benar kelewatan karena memaksanya melakukan sesuatu yang buruk, membandingkan Alea dengan mantannya pula.

Danish yang dia kenal dulu tidak seperti ini. Dulu, dia hanya anak berusia belasan tahun yang bersedia menemaninya saat Alea sendirian.

Sejak kecil hidup Alea tidak mudah. Nyaris satu kelas memusuhinya. Banyak orang yang terlibat, guru, kepala sekolah, hingga orang tua mereka. Semula gadis itu diam, sampai suatu hari ia meminta pindah sekolah tanpa mengatakan alasannya. Namun, dengan cepat sang mama membaca keanehan tersebut. Selain keinginan Alea terlalu mendadak, teman-teman yang sebelumnya sering main ke rumah pun satu per satu tak pernah terlihat lagi.

Aku Banyak Lukanyaحيث تعيش القصص. اكتشف الآن