e04 (berusaha menerima)

436 274 618
                                    

Aku yang sudah siuman, merasa aneh dengan pandanganku yang amat gelap meski aku sudah membuka mataku. "Dimana aku? Mengapa semuanya gelap?" Batinku. Saat aku pingsan, aku terbangun di tempat aneh yang gelap.

Aku hanya diam berusaha mencerna apa yang terjadi, kedua tanganku meraba-raba tanpa arah berusaha menemukan sesuatu yang bisa ku pegang. Di tengah kepanikan ini, aku justru mendengar suara yang sangat menakutkan. "Hera, kau dengar aku?" Tanya entah siapa.

Panik, aku diam membisu. Tanganku terpaku dan mataku terbelalak karena terkjut. "Siapa? Apa kau juga terjebak disini bersamaku?" Tanyaku panik.

"Tidak."

"Lalu kau siapa? Bisakah kau menunjukkan wajahmu?"

"...apa kau mau melihatku? Kalau begitu, bercerminlah. Aku ada dicermin itu. Kau hanya jiwanya, tubuh itu tetaplah milikku."

Hah? Aku terheran mendengar jawababannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hah? Aku terheran mendengar jawababannya. Ini membuatku bingung, aku tidak melihat siapapun, aku hanya bisa mendengar suaranya. Suara yang terdengar menyeramkan di telingaku. Aku takut... tiba-tiba saja seseorang terlintas di benakku saat aku mendengar jawabannya.

Takut, aku sangat takut. Aku mencoba membuka mataku, melihat dengan tajam keberbagai arah dan memberanikan diri untuk bertanya "...a-apa kau... Zeya?" Tanyaku memberanikan diri.

"..."

"Ya."

Hah?!

Aku terbangun di ruangan sama dengan ranjang yang sama saat aku membuka mata untuk yang pertama kalinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku terbangun di ruangan sama dengan ranjang yang sama saat aku membuka mata untuk yang pertama kalinya. Aku terkejut dengan mimpi itu, itu menyadarkanku bahwa aku berada ditubuh Zeya, itu sebabna tidak ada luka diperutku maupun tanda lahirku.

Kepalaku pusing, aku tidak bisa tenang meskipun aku sudah mengontrol emosiku. Aku mencoba untuk menerima segalanya, segalanyaan tidak masuk akal ini. "Aku tidak mengerti ini, aku harus bertemu Zehan sekarang dan menjelaskan semuanya." Gumamku.

Aku langsung keluar dari kamar itu lagi dan mencar Zehan, aku pergi keruangannya dengan telanjang kaki dan mencarinya kesana kemari. "Bagaimana ini, dia tidak ada, dimana dia?" Batinku celingak-celinguk di depan ruangan kaca transparan.

Married you twice (menikahimu dua kali)Where stories live. Discover now