e05 (kasar)

384 251 266
                                    

Setelah ku pikirkan, aku rasa aku tidak akan mengatakan keadaan ini padanya. Karena dia akan mengira bahwa aku orang gila. Lagi-lagi Zehan mengira kalau Zeya (aku) adalah Hera, dia melihatku dengan mata terbuka lebar.

 Lagi-lagi Zehan mengira kalau Zeya (aku) adalah Hera, dia melihatku dengan mata terbuka lebar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Zehan sedikit terkejut, aku tak tega melihat raut wajahnya yang sayu dan berantakan. Dia tidak seperti Zehan yang aku kenal, Zehan yang aku kenal sangat rapi dan sedikit riang. Dia menatapku selama beberapa detik sebelum menyeka air matanya. "Enyah, aku tidak ingin melihat wajahmu." Kata Zehan dengan jahatnya. Dia menatapku dengan tajam seakan dia sangat membenciku, tapi juga merindukanku.

Terkejut, aku tidak pernah menyangka bahwa dia bisa mengatakan hal sekejam itu padaku. Hatiku sakit dan air mataku jatuh. Dia berjalan tegap meninggalkanku. Saat aku berbalik, aku hanya bisa melihat punggunggnya yang lebar melangkah jauh meninggalkanku.

Dengan perasaan hancur aku kembali kerumah sakit, berjalan dengan telanjang kaki seperti orang gila. "Dasar bajingan gila! Dulu kau mengatakan kalau kau mencintaiku dan hal yang membuatmu bahagia adalah melihat wajahku. Sekarang kau bilang kau tidak ingin melihat wajahku? Shibal!" Omelku di trotoar. Aku berteriak tanpa melihat sekelilingku, sakit hati yang aku rasakan membuat perasaan malu ku hilang.

Berjingkrak-jingkrak selayaknya anak kecil, tanpa kusadari bu Viona dan pak Zirga melihatku dari balik mobil mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Berjingkrak-jingkrak selayaknya anak kecil, tanpa kusadari bu Viona dan pak Zirga melihatku dari balik mobil mereka. Akhirnya mereka menemukanku. "Aku percaya sekarang kalau ingatannya memang hilang, karena anak kita tidak pernah bertingkah seperti itu." Desis pak Zirga. Berbisik pada istrinya.

Tiiin! Pak Zirga membunyikan clakson mobil tepat dibelakangku, aku sedikit terkejut dan melihat kebelakang. Mobilnya berjalan pelan mengiringi trotoar mengikuti langkahku yang pelan. Aku menoleh, terlihat bu Viona dari kaca yang sedikit transparan menyapaku dengan melambaikan tangan kanannya, memberiku kode kalau dia ingin aku masuk kemobil itu.

Aku dengan sigap menghapus air mataku, merapikan pakaianku untuk memberikan kesan yang bagus, karena Zeya adalah seorang jaksa. Meski malu, aku tidak punya pilihan selain masuk kedalam mobil itu. Aku membuka pintu dan masuk, mereka tidak bisa menyembunyikan kalau mereka memperhatikan diriku terus menerus.

Aku hanya diam tidak mambalas, karena untuk menerima kenyataan ini sudah sangat aneh untukku. Pak Zirga menatapku dari kaca, perlahan dia membuka mulutnya dan berbicara padaku. "Ehem... ehm... Zeya apa kau ingat papa? Apa kau tidak ingat apapun?" Tanyanya melihat kearahku.

Married you twice (menikahimu dua kali)Where stories live. Discover now