e13 (memikirkanmu)

277 205 185
                                    

Aku mencurigai hal itu, aku berjalan pelan mengikuti mereka dan melihat ruangan apa yang dia masuki. Ruangan pertama di sebelah kanan, aku mengintip dan menguping pembicaraan mereka. Ada 3 bodyguard didalam ruangan itu, pintu yang sedikit terbuka mengeluarkan suara.

Aku mendengar suara Hesti. "Dimana rekaman itu? Kau masih tidak menyerah tentang rekaman itu? Aku sangat yakin kau tau dimana rekaman itu sekarang." Itu yang aku dengar dari balik pintu, sedikit mengintip keruangan itu akan membuat mereka menyadari keberadaanku.

"Kalau begitu, bertahanlah dengan matamu yang tidak akan kembali lagi." Hesti melanjutkan ancamannya.

Suara langkah kaki terdengar, suara itu terasa semakin dekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara langkah kaki terdengar, suara itu terasa semakin dekat. Aku berjalan sedikit menjauh dari ruangan itu karena melihat segerombolan orang yang mendekat.

Dari belakang lorong, aku menginti dari balik tembok dan melihat beberapa reporter dengan kamera yang mereka bawa masuk keruangan itu. Tiba-tiba saja seseorang menepuk bahuku, reflex kutolehkan wajahku kebelakang.

"Itu sudah biasa, setiap dia kemari pasti selalu ada reporter disini. Tukang cari perhatian, membuat orang jijik saja." Kata ibu paruh baya dengan tampilan sedikit lusuh.

Mata sayu dan tubuh ringkih, dia adalah seorang pasien dengan kondisi seperti tidak terusus.

Perlahan kami mendengar suara dari ruangan itu, suaranya terdengar sedikit kuat. "Aku pastikan kau akan mendapatkan matamu kembali, kali ini pasti akan berhasil." Kata Hesti didepan para reporter. Cih... dasar penipu!

Aku pergi meninggalkan pasien itu, celingak-celinguk melihat sekeliling untuk mencari Zehan.

"Omonnie!" Teriakku memangil seorang ibu penjual susu buah di rumah sakit.

Dengan cepat aku menghampirinya, "Aku mau susu strauberry 2, ya." Kataku seraya melihat tas yang penuh dengan susu.

Penjual susu terlihat bingung, "Maaf tapi aku tidak bisa memberikannya padamu." Jawab ibu itu lesu. Aku heran, bukannya susu itu bisa di beli dengan bebas?

"Ada seorang dokter tampan disini, hanya dia yang selalu membeli susu staruberry disini, jadi aku hanya membawakan ini khusus untuknya." Dia melanjutkan perkataannya.

Aku terkekeh mendengarnya, ibu itupun terheran melihatku. "Maksudmu dokter Zehan? Kau tidak perlu khawatir, Zehan membelikan susu ini untukku. Aku akan mengambil ini dan memberikannya padanya." Kataku berusaha membujuk wanita itu.

Matanya bereng melihatku, "Apa perkataanmu bisa di percaya? Apa memang begitu?" Dia tidak percaya padaku. Aku tersenyum simpul melihatnya.

"Ya, omonnie bisa bertanya sendiri padanya nanti."

Aku mendapatkan susu itu dengan susah payah, membawa dua susu strauberry ditanganku membuat hatiku senang.

Kakiku terus melangkah melewati koridor rumah sakit, berjalan pelan menuju ruangan Zehan. Aku membuka pintu ruangannya, sesuai dugaanku, ruangan itu kosong. Aku masuk kedalam ruangan itu, menaruh susu yang sudah kubawa dan bunga kecil yang kusimpan disakuku.

Married you twice (menikahimu dua kali)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang