e22 (kebahagiaan kecil)

173 154 14
                                    

Pft... Aku tertawa dan menggeliat seperti ulat, membuat Zehan tertawa kecil melihat tingkah lucu kami. Akhirnya aku bisa merasakan kebahagiaan ini lagi, kebahagiaan yang sempat kulupakan sesaat.

Saat Riho lengah, aku menginjak kakinya dan berlindung dibelakang tubuh Zehan. "Serang dia Zehan, dia musuh kita!" Aku Teriak di telinganya, membuat Zehan bingung harus bertingkah seperti apa.

Suasana yang tadinya ricuh menjadi hening dalam hitungan detik karena Zehan, kami bertiga hanya saling menatap satu sama lain. Mematung seperti manekin, ini benar-benar canggung.

Zehan berusaha mengambil satu bantal sofa dan melemparkannya ke Riho, mungkin dia mencoba mencairkan suasana, tapi entah kenapa ini malah semakin akward.

Sial!! kami terkekeh melihat tingkah bodoh Zehan, Riho membalas lemparan itu dan akupun mulai menyerang Riho. Perang bantal pun terjadi diruang tv.

Canda tawa mulai menyerbu, rasa senang mulai menyelimuti, kebahagiaan mulai terlihat, ini adalah hari yang sangat aku nantikan. Zehan yang biasanya bersikap dingin, kini luluh seperti es yang mencair.

Senyumnya mulai terlihat, itu sangat indah, lebih indah dari senja, lebih indah dari semesta. Bisakah ini terjadi selamanya? Hanya ada aku, Zehan dan Riho, hanya ada kami bertiga didunia yang indah ini, bisakah?

Bermain membuat kami letih, kami membaringkan tubuh kami sejenak di sofa empuk ini, menutup mata dan perlahan tertidur lelap.

Aku tertidur disofa panjang dengan kaki sedikit menekuk, sedangkan Riho tertidur dengan posisi duduk, kepalanya bersandar didekat kepalaku.

Aku tertidur disofa panjang dengan kaki sedikit menekuk, sedangkan Riho tertidur dengan posisi duduk, kepalanya bersandar didekat kepalaku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lalu Zehan? Dia belum tidur, dia menatap kami berdua selama beberapa menit sebelum dia mengambil selimut dan menyelimuti kami berdua.

Wajahnya terlihat sangat letih, dia mengangkat kepalaku dan meletakkannya di paha kekar miliknya setelah dia duduk disofa. Sesekali dia melirikku yang sedang terlelap, entah apa yang sedang dia pikirkan sekarang.

"Ada baiknya kalau kau adalah Hera, maka ini akan menjadi keluarga kecil kita." Kata Zehan sebelum dia menutup matanya dan tidur.

" Kata Zehan sebelum dia menutup matanya dan tidur

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Married you twice (menikahimu dua kali)Where stories live. Discover now