e06 (makamku)

370 249 286
                                    

"Ah... aku tidak apa, aku hanya ingin istirahat sekarang, aku akan turun saat waktu makan malam." Kataku menurunkan pandanganku dan berbalik membelakangi pak Zirga. Aku tidak melihatnya, tapi dia langsung pergi setelah menatapku selama 1 menit.

Bu Viona yang sudah membawa makanan dan buah di tangannya sudah berdiri didepan pintu hendak mengantarkan makanan itu padaku. Tapi Pak Zirga menarik tangannya untuk menjauh dari kamarku.

"Kenapa kau menarikku? Zeya belum makan." Bisik bu Viona.

"Dia bilang dia akan turun saat makan malam, dia pasti bingung sekarang, beri dia ruang untuk berfikir." Balas pak Zirga.

***

Di sore hari menjelang malam, seorang anak muda berusia 20 tahun menangis terisak dikamar seorang wanita. Dia memeluk sebuah foto didadanya... duduk dilantai dan bersandar diranjang dengan sprei rosepink. Alis tipis dan rahang tajam, matanya terlihat sembab karena menangis terlalu lama.

Isakan tangis tak kunjung hilang, membuat matanya sangat merah. Dan pria itu adalah adikku, lebih tepatnya dia adalah adik kandungku saat aku menjadi Hera, sekarang pun aku tetap Hera. Zeya hanya tubuhku, ragaku tetap Hera.

Menangisiku sepanjang hari, manatap fotoku dan membayangkan diriku membuat hatinya tergores

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Menangisiku sepanjang hari, manatap fotoku dan membayangkan diriku membuat hatinya tergores. Berusaha menerima kematian seseorang tidaklah mudah, itu sebabnya dia terus menangis.

"Noona, kau yang terburuk." Katanya mengumpat diriku.

Dia memanggilku dengan sebuat noona, dalam Bahasa korea itu berarti kakak. Sedangkan aku memanggilnya ducky, duck artinya bebek itu hanya panggilan biasa. Aku sangat sedih, aku tidak bisa memeluknya lagi sekarang.

"Shibal! Sat, saraleo! Noona... hiks..."

Pft... lagi-lagi dia mengumpatku, aku tidak tau apa dia menangisiku atau memarahi diriku.

***

Zehan duduk diam dirumahnya, menatap lukisan senja dengan ukuran besar yang ada didinding kamarnya. Lukisan yang sedang dia tatap itu adalah lukisanku, aku menyukai senja, sama seperti kebanyakan orang. Karena menurutku, mungkin aku tidak akan bisa melihat senja lagi saat.

Bersandar didinding ranjang dan mengenangku lewat lukisan itu sudah dia lakukan selama 3 hari ini. "Maaf Hera, aku buta sesaat saat melihanya. Bagaimana bisa aku mengira kalau dia adalah kau. Zeya sangat mirip denganmu, tapi dia bukan kamu."

"

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.
Married you twice (menikahimu dua kali)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz