e08 (tunangan)

394 256 285
                                    

Sementara di kantor siaran berita, Hesti keluar dari kantor itu dengan jalannya yang melenggok pelan. Pakaian mewah nan mahal, dengan 1 asisten yang setia mengikutinya kemana pun dia pergi.

Warna merah melekat pada tubuh Hesti, gaun selutut dengan bagian leher terbuka, jacket bulu yang mahal sangat cocok untuknya.

Hak heels mahalnya terus mengeluarkan suara sebanyak dia berjalan, tapi... apa yang dia lakukan disana? Kulihat seorang wanita cantik duduk didalam mobil Hesti, tentu saja dia tidak secantik diriku.

Wanita itu tersenyum riang pada Hesti setelah Hesti masuk kedalam mobil.

Wanita yang ada didalam mobil itu adalah Sasa, adik tiri ku. "Jadi, apa saya bisa memanggilmu ibu mertua nanti?" Tanya Sasa menyeringai. Hesti tersenyum singkat, terlihat tidak niat.

Dia menggertakkan giginya seakan tidak suka. Sasa adalah adik tiriku, dia bekerja sebagai artis menengah, dia bisa membintangi sebuah film karena ayahku adalah sutradara terkenal.

Egois, pemarah dan manja adalah sifatnya yang umum, sudah pasti dia tidak menunjukkannya di publik. Dengan penuh harap dia melihat Hesti dan menanti jawabannya.

"Ya, Zehan pasti setuju dengan pernikahan ini." Jawab Hesti terpaksa

Entah apa yang mereka lakukan sampai Hesti menuruti untuk menjodohkan adik tiriku dengan mantan suamiku dimana kuburanku masih belum kering.

Entah apa yang mereka lakukan sampai Hesti menuruti untuk menjodohkan adik tiriku dengan mantan suamiku dimana kuburanku masih belum kering

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tentu saja aku tidak tau niat buruk mereka, setauku ibu dan adik tiriku sangat baik padaku. Begitu juga mantan ibu mertuaku, mereka bahkan tidak pernah membentakku sama sekali.

Aku tidak pernah merasakan kemarahan yang mereka lontarkan padaku, bagiku mereka adalah orang baik yang berada disekitarku.

Membelaiku seperti anak kandung, memprioritaskanku seperti seorang anak, bersandar dibahuku layaknya seorang adik. Aku menyayangi mereka tanpa batas, hatiku sudah pasti sakit saat aku mengetahui hal ini.

***

Sementara aku pergi kekantorku setelah berjiarah kemakamku sendiri, aku berganti pakaian formal agar cocok dengan statusku. Kembalinya diriku pasti membuat mereka terkejut. Saat ini aku masih belum tau mengenai Hesti lebih dalam, kejahatannya masih abu-abu dimataku.

Tapi yang pastinya kalau pelaku di balik semua ini adalah Hesti, aku akan membalaskan dendam menggantikan Zeya. Mungkin aku sadar bahwa sikap baik yang selama ini kulihat hanyalah sebuah tipuan, trik licik yang selalu di gunakan para penjahat.

Untung aku membawa kartu nama Zeya, agar aku bisa masuk kekantor kejaksaan itu. Kini aku sudah berada di depan kantor kejaksaan pusat, saat kakiku melangkah masuk menaiki beberapa anak tangga, telingaku mendengar kegaduhan yang terjadi disekitar sini.

 Kini aku sudah berada di depan kantor kejaksaan pusat, saat kakiku melangkah masuk menaiki beberapa anak tangga, telingaku mendengar kegaduhan yang terjadi disekitar sini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Married you twice (menikahimu dua kali)Where stories live. Discover now