"Kata Adam, kamu jago banget masak, ya?" Amel memulai obrolan sambil melongok melihat isi kantongannya. Entah harus diapakan bahan-bahan itu. Seumur-umur dia sama sekali belum pernah masak sendiri.
"Biasa aja, kok. Kalau jago banget, aku pasti udah ikutan kompetisi memasak yang di tivi itu."
Mereka terkekeh.
"Aku harus ngapain dulu, nih?"
Umma yang sedang mengeluarkan isi kantongannya satu per satu, menoleh sebentar. "Kayaknya di situ ada kacang pancang, deh. Nah, itu dipotong-potong aja dulu sepanjang ruas jari."
"Oh, oke." Amel pun beranjak mengambil peralatan yang dibutuhkan. Kentara sekali dia sedang kebingungan.
Sementara itu, Umma masih terus memastikan pasokan oksigen ke paru-parunya tetap aman. Dia benar-benar tidak menyangka akan berhadapan dengan Amel secepat ini.
🍁🍁🍁
Assalamualaikum.
Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan nasib rumah tangga Adam dan Umma selanjutnya, silakan baca di:
* KBM App
* KaryaKarsa
Di semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca.
Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.
Aku tunggu di sana, ya.
Makasih.
Salam santun 😊🙏
STAI LEGGENDO
Izin Mendua Di Malam Pertama
Narrativa generaleUmma tergugu di malam pertama pernikahannya. Ketika seharusnya biduk cinta yang sesungguhnya dilayarkan di tengah bait-bait ibadah terindah, suaminya malah meminta izin untuk menikahi perempuan lain. Apa yang terjadi sebenarnya? Bagaimana bisa ada l...
