48 - Rujuk?

482 7 1
                                    

Siapa sebenarnya yang ingin mengucapkan selamat untuknya? Umma semakin bertanya-tanya ketika yang lain malah beranjak dan membiarkannya sendirian di meja itu. Tadinya Umma keberatan ditinggal sendirian, tapi Agung berhasil meyakinkannya untuk menunggu sebentar saja.

Sambil mengetuk pelan permukaan meja dengan ujung jemari, Umma terus celingukan. Entah kenapa detak jantungnya meningkat secara konstan. Beberapa saat kemudian seorang lelaki yang sudah dia hafal lekuk wajahnya sedemikian rinci, tiba-tiba duduk di depannya.

"Mas Adam?" Umma tersentak. Netranya melebar. Selama sekian detik seolah tidak ada aktivitas apa pun di jantungnya.

🍁🍁🍁

Assalamualaikum.

Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan nasib rumah tangga Adam dan Umma selanjutnya, silakan baca di:

* KBM App
* KaryaKarsa

Di semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca.

Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.

Aku tunggu di sana, ya.

Makasih.

Salam santun 😊🙏

Izin Mendua Di Malam PertamaWhere stories live. Discover now