33 - Yang Datang di Saat Lagi Kacau-kacaunya

227 3 0
                                    

Para karyawan Bu Mila sudah berdatangan sekitar 15 menit yang lalu. Kesibukan khas di butik itu mulai terlihat.

"Gimana, udah baikan?" tanya Bu Mila sambil menyodorkan sepiring donat dan teh kotak.

Umma berusaha mengulas senyum tipis. Kabut masih menggelayuti matanya.

"Jangan nangis terus, nanti sakit, loh." Bu Mila beralih duduk di samping Umma, mengelus punggungnya dengan lembut. "Kamu butuh fisik yang bugar untuk berpikir matang-matang, tentang apa yang harus kamu lakukan setelah ini."

"Bu, sebenci apa Tuhan dengan perceraian?"

Bu Mila tampak berpikir sejenak. "Ibu bukan ahli agama yang paham pasti akan hal itu. Namun, Allah tentu saja membenci apa pun yang berpotensi merusak tali silaturahmi, lebih-lebih perceraian yang terang-terangan mengarah ke sana."

"Tapi saya benar-benar nggak kuat lagi, Bu." Umma tergugu lagi. Tenggorokannya mulai sakit karena menangis sedari tadi.

🍁🍁🍁

Assalamualaikum.

Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan nasib rumah tangga Adam dan Umma selanjutnya, silakan baca di:

* KBM App
* KaryaKarsa

Di semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca.

Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.

Aku tunggu di sana, ya.

Makasih.

Salam santun 😊🙏

Izin Mendua Di Malam PertamaWhere stories live. Discover now