14 - Gaya.com

212 4 0
                                    

Makan malam dengan atmosfer yang agak menegangkan itu masih berlangsung. Amel juga masih tampak penasaran dengan platform Gaya.com yang disebutkan Umma.

"Kalau misalnya yang order dikit?" tanya Amel lagi setelah meloloskan sesendok makanan ke mulutnya.

"Berarti rancangan itu dianggap gagal dan nggak akan diproduksi."

"Wah, gampang-gampang susah ternyata."

"Begitulah."

"Rancanganmu sering lolos?" Amel benar-benar penasaran soal ini.

"Nggak sering, sih, tapi pernah beberapa kali. Lumayanlah. Karena banyak banget yang udah main di situ sampai bertahun-tahun tapi belum pernah berpenghasilan."

"Kamu tergolong jago berarti."

"Cuma lagi beruntung." Umma terkekeh ringan.

Fokus Adam tidak lagi ke makanannya. Lelaki berahang kokoh itu sibuk mengamati keduanya.

"Selain ngandalin platform, kamu pernah coba jual langsung rancanganmu ke produsen nggak?"

"Belum, sih. Di Makassar mungkin ada, tapi aku emang nggak pernah benar-benar nyari tahu. Lagian, aku merasa belum pantas melangkah ke tahap sana."

"Loh, nggak ada salahnya dicoba, kan? Aku aja bisa seperti sekarang juga hasil nyoba-nyoba."

"Mungkin suatu saat. Aku pernah kepikiran, kok."

"Atau gini aja, coba kamu bikin rancangan untuk aku, nanti aku coba tunjukin ke timku." Amel tampak bersemangat mengajukan idenya.

"Maaf, Mel, tapi aku hanya merancang busana muslimah." Sebenarnya Umma tidak enak mengatakan kalimat bernada sumbang itu. Namun, memang begitu faktanya. Dan di pertemuan pertama mereka ini, Umma sudah bisa menyimpulkan, genre rancangannya terlalu timpang dengan gaya hidup Amel.

"Oh gitu ...." Suara Amel melemah.

🍁🍁🍁

Assalamualaikum.

Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan nasib rumah tangga Adam dan Umma selanjutnya, silakan baca di:

* KBM App
* KaryaKarsa

Di semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca.

Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.

Aku tunggu di sana, ya.

Makasih.

Salam santun 😊🙏

Izin Mendua Di Malam PertamaWhere stories live. Discover now