42 - Aku Pasrah, Tuhan

213 9 1
                                    

Adam oleng. Kakinya seolah tidak menapak di bumi. Dia paham, ini karma, tapi kenapa harus beruntun begini? Apakah Tuhan benar-benar tidak lagi menaruh belas kasihan kepadanya?

"Kamu menciptakan sandiwara baru di tengah sandiwara kita?" Adam menatap Amel tidak percaya.

"Mulai sekarang saya yang akan mengurus Amel. Kamu tidak perlu ikut campur lagi."

Adam masih berusaha untuk tidak percaya dengan semua kejutan hari ini.

"Saya juga akan mengusahakan perceraian kalian secepat mungkin."

Adam tidak tahu lagi harus berkata apa. Semua yang dia pertahankan selama ini hilang dalam sekejap, hilang bersamaan dengan perempuan yang paling dicintainya. Dia tidak menyangka takdir sekejam ini akan ditimpakan ke hidupnya.

"Kamu boleh keluar sekarang, dan jangan coba-coba menampakkan wajah di depan saya lagi!"

Air mata Adam menitik pelan-pelan. Dia menggigit bibir menahan semua kesakitan ini. "Baik, Pak. Terima kasih atas semua kebaikannya selama ini. Maaf atas kekacauan yang saya perbuat. Saya pamit, Pak." Adam membalas tatapan Pak Gunawan untuk terakhir kalinya, sebelum meninggalkan ruangan itu.

🍁🍁🍁

Assalamualaikum.

Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan nasib rumah tangga Adam dan Umma selanjutnya, silakan baca di:

* KBM App
* KaryaKarsa

Di semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca.

Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.

Aku tunggu di sana, ya.

Makasih.

Salam santun 😊🙏

Izin Mendua Di Malam PertamaWhere stories live. Discover now