28 - Terbangun di Ranjang yang Sama

251 4 0
                                    

Jadi ... di sana mereka tidur sekamar?

"Halo, Sayang." Adam mengambil alih teleponnya beberapa saat kemudian.

Umma tergagap. Selama beberapa detik dia sempat lupa tujuannya menelepon. Kepalanya mendadak pengar setelah mendengar suara Amel di waktu yang tidak tepat.

"Ayah masuk rumah sakit, Mas," ujarnya kemudian seraya menahan tangis. Saat ini kondisi ayahnya jauh lebih penting untuk dibahas, daripada kebersamaan sang suami dengan istri keduanya di luar sana.

"Astaga! Kamu mau ke Makassar atau gimana?" Adam terdengar sangat cemas.

"Kata Ibu nggak usah, Mas. Ayah udah baikan."

"Syukurlah .... Alhamdulillah."

"Aku mau kirim uang ke Ibu, Mas, beliau pasti butuh untuk jaga-jaga. Aku—"

Adam langsung memotong ucapan Umma. "Aku aja yang kirim."

"Aku ada, kok, Mas."

"Aku aja, Sayang. Kirim nomor rekening Ibu, ya."

"Nggak apa-apa, Mas?"

"Nggak apa-apa, dong. Mereka orangtua aku juga, sudah sepatutnya aku bantu."

Umma menghela napas panjang. "Makasih, Mas." Untunglah Adam berinisiatif sebelum diminta. Karena saldo di rekening Umma memang tidak seberapa.

"Sayang, maaf, ya, tadi Amel yang—"

"Nggak apa-apa, Mas. Nggak usah dibahas." Umma benar-benar sudah capek membahas hal itu. "Ya udah, aku mau lanjut beres-beres dulu, Mas. Assalamualaikum." Umma mematikan teleponnya, bahkan sebelum Adam membalas salamnya. Setelahnya dia beristigfar, dan melirikan kata maaf kepada Tuhan. Sepertinya dia sudah gagal menepati janjinya sendiri, untuk tetap menjalankan peran istri sebaik mungkin dalam kondisi apa pun. Namun, dia juga manusia biasa, berhak untuk capek.

🍁🍁🍁

Assalamualaikum.

Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan nasib rumah tangga Adam dan Umma selanjutnya, silakan baca di:

* KBM App
* KaryaKarsa

Di semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca.

Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.

Aku tunggu di sana, ya.

Makasih.

Salam santun 😊🙏

Izin Mendua Di Malam PertamaWhere stories live. Discover now