"Kakak nggak apa-apa?" Putri heran melihat Umma yang tiba-tiba meringis samar, seolah sedang menahan gejolak sesuatu.
"Kak?" Gadis yang masih berstatus mahasiswi di salah satu universitas swasta itu memanggil lagi dengan nada lebih lantang.
Umma tersadar. "Eh, maaf. Kok, aku malah melamun, ya?" Dia jadi tidak enak.
"Kakak sakit?" Putri tampak khawatir.
Umma menggeleng. "Nggak, kok."
"Kalau emang Kakak lagi kurang enak badan, kita bisa bahas ini lain kali aja, kok."
"Serius, aku nggak apa-apa."
Obrolan mereka terjeda oleh kehadiran pelayan yang mengantarkan pesanan. Umma langsung menyesap jus jeruknya, berharap sari buahnya bisa sedikit menenangkan perasaannya.
"Jadi, tadi gimana?" tanyanya kemudian. Umma berusaha mengembalikan fokusnya ke obrolan ini, meski segala hal tentang Adam malah kian berkelebat di benaknya. Kalimat-kalimat bagaimana merumpun dengan sendirinya.
🍁🍁🍁
Assalamualaikum.
Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan nasib rumah tangga Adam dan Umma selanjutnya, silakan baca di:
* KBM App
* KaryaKarsaDi semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca.
Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.
Aku tunggu di sana, ya.
Makasih.
Salam santun 😊🙏
![](https://img.wattpad.com/cover/280496325-288-k439707.jpg)
DU LIEST GERADE
Izin Mendua Di Malam Pertama
Aktuelle LiteraturUmma tergugu di malam pertama pernikahannya. Ketika seharusnya biduk cinta yang sesungguhnya dilayarkan di tengah bait-bait ibadah terindah, suaminya malah meminta izin untuk menikahi perempuan lain. Apa yang terjadi sebenarnya? Bagaimana bisa ada l...