Atas permintaan Agung, Adam pindah ke rumah yang dikontrak Agung, bergabung dengan karyawan penempatan sementara dari Makassar. Agung memang sengaja mengontrak rumah yang lumayan besar untuk mereka.
Begitu mulai aktif bekerja, Adam benar-benar menunjukkan kemampuan dan loyalitasnya. Dia ingin menepis anggapan bahwa dirinya ditunjuk sebagai manajer di restoran itu hanya karena belas kasihan atau kebetulan kenal dengan pemiliknya. Adam ingin membuktikan bahwa dia memang layak di posisi itu.
Setelah seminggu penuh bersinergi dengan tim baru, berkutat dengan segala macam persiapan, akhirnya hari opening pun tiba. Halaman restoran itu didekor serapi mungkin untuk prosesi gunting pita dan potong tumpeng. Terdapat umbul-umbul dan rangkaian balon warna-warni di sekitar lokasi untuk menyemarakkan suasana. Ada pula dua badut yang bertugas menarik perhatian orang-orang yang lewat.
Adam yang sudah berada di sana sejak bakda subuh, berkeliling sekali lagi untuk memastikan segala sesuatunya agar berjalan sesuai rencana.
🍁🍁🍁
Assalamualaikum.
Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan nasib rumah tangga Adam dan Umma selanjutnya, silakan baca di:
* KBM App
* KaryaKarsaDi semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca.
Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.
Aku tunggu di sana, ya.
Makasih.
Salam santun 😊🙏
![](https://img.wattpad.com/cover/280496325-288-k439707.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Izin Mendua Di Malam Pertama
General FictionUmma tergugu di malam pertama pernikahannya. Ketika seharusnya biduk cinta yang sesungguhnya dilayarkan di tengah bait-bait ibadah terindah, suaminya malah meminta izin untuk menikahi perempuan lain. Apa yang terjadi sebenarnya? Bagaimana bisa ada l...