Bintang Venus #31

296 31 7
                                    

Sepasang gadis menatap langit malam. Sama-sama diam. Seolah tengah berlomba, siapa yang bersuara terlebih dahulu, dialah yang kalah. Pemandangan itu tertangkap oleh pandangan tiga sosok, yang berada tak jauh dari keduanya.

"Sudah lama Venus suka dengan Jora?" tanya Mr.Pram tanpa melepas pandangannya.

Nana tersenyum sekilas. "Kayaknya sih sejak pertama ketemu lagi dengan Jora, Om. Mereka sudah lama enggak ketemu, kan. Jora sekarang sudah jadi gadis cantik, jadi deh anak Om kepelet."

Ketiganya tertawa.

***

"Jora ... kamu lagi dekat dengan seseorang?"

Kejora menoleh. Menatap Bintang dengan wajah penuh tanya. Gadis itu menggeleng. "Kenapa, Kak?"

Bintang terdiam. Jujur jangan? Gue takut. Benar-benar takut. Gue enggak sanggup kalau Jora jauhin gue, tapi ancaman Bumi pasti bukan basa-basi. Gue cukup tahu siapa dia. Gadis itu menggelengkan kepala. "Tanya saja. Biasanya, maba manis kayak kamu jadi incaran kakak tingkat. Memang enggak ada yang nyoba dekati kamu?"

Kejora kembali menggeleng. "Aku enggak merasa ada yang lagi dekati aku, Kak." Tersenyum sekilas. Kecuali kalau yang dibilang Vido itu benar. Kembali dialihkannya pandangan ke arah Bintang. "Kakak sendiri!? Selain Kak Arimbi, ada orang lain yang dekatin? Atau Kak Venus lagi suka dengan seseorang?"

Bintang menoleh. Menatap Kejora. Tersenyum. Menggelengkan kepala. "Aku lagi nyaman sendiri. Aku lagi enggak suka siapa-siapa," jawabnya dengan santai. Memperhatikan dengan seksama ekspresi wajah Kejora.

Jawaban Bintang membuat Kejora sedikit tertegun. Dihelanya napas dan kembali menatap langit malam. Kan ... benar, kan ... Si Vido asal nebak. Buktinya Kak Venus lagi enggak suka siapa-siapa. Tapi kok rasanya nyesek, ya!? Gadis itu kembali menghela napas.

Bintang tersenyum. Bolehkah aku mulai merasa percaya diri, Putri? Helaan napasmu seolah menjelaskan isi hatimu atas jawabanku. Apakah kau merasakan hal yang sama? Dialihkannya pandangan ke pekatnya langit. "Tapi, aku tertarik dengan seseorang. Kamu mau bantu aku dekat dengan dia?"

Kejora refleks menoleh. Kedua matany sedikit melebar. Apa maksudnya? Kak Venus minta aku bantu dia dekat dengan gebetannya!? Jadi omongan Vido itu benar-benar salah? Rasa gelisah seketika menyelimutinya. "Siapa? Aku kenal orang itu?" tanyanya dengan nada tak sabar. Gadis itu tak sadar akan responnya yang cukup berlebihan.

Bintang tersenyum dan mengangguk. "Ya, kamu kenal dia kok. Makanya aku minta bantuan kamu."

Kejora kembali menghela napas. Kembali ditatapnya langit malam. Kedua matanya terasa memanas.

***

Blam.

Kejora menutup pintu kamar kostnya. Gadis itu segera beranjak ke istana kecilnya begitu tiba. Tanpa sepatah kata apapun yang terlontar dari bibirnya. Wajahnya tertunduk sejak meninggalkan rumah keluarga Bintang.

Vido saling pandang dengan Nana. Seolah tengah berkomunikasi lewat sorot mata.

"Kenapa sih tuh anak? Lesu amat kayak cewek galau." Arimbi ikut memperhatikan. "Kecapekan apa, ya? Perasaan di acara tadi kerjaan dia cuma duduk-duduk sambil makan. Atau jangan-jangan kekenyangan?"

"Capek kali. Dia kan, jarang ikut acara seramai dan selama itu, Ar. Sudah biarkan saja. Jangan lo ganggu. Awas saja kalau lo berani ganggu dia. Gue getok kepala lo pakai panci."

Bintang Venus (GXG Story)Where stories live. Discover now