Bintang Venus #33

427 39 9
                                    

Kejora menghela napas. Tampak setengah termenung di sela pembelajaran. Gadis itu menatap ke depan namun pikirannya setengah melayang. Angannya menetap di waktu sarapan bersama dengan Bumi dan Bintang.

...

"Kok ngelamun sih? Lagi ada masalah, ya?"

Kejora menoleh dan tersenyum tipis saat mendapati Bumi tengah tersenyum seraya menyentuh lengan kirinya. Dialihkannya pandangan ke tempat di mana seharusnya Bintang duduk. "Loh, Kak Venus mana?" tanya Kejora saat tak mendapati sosok Bintang. "Bukannya tadi masih makan, ya?" tanya Kejora dengan nada bingung.

Bumi terkekeh. Dicubitnya pelan pipi kiri Kejora. "Gemes banget sih. Bintang tadi sudah pamit ke kelas. Kamu sih bengong terus. Lama-lama kesambet kamu, Ra." Bumi menopang dagu dan menatap lekat wajah manis Kejora. "Lagi ada masalah? Kamu bisa kok cerita sama aku."

Kejora menggeleng ragu. Bumi masih menjadi orang asing untuknya mengingat pertemuan mereka yang tak lebih dari tiga kali. "Kak Bumi sudah kenal lama dengan Kak Venus?" Kejora melontarkan pertanyaan sebagai pengalihan.

Bumi menggangguk. "Ya, lumayan lama untuk sedikit memahami karakter seorang Bintang Venus. Kenapa? Kamu suka Bintang?" tanya gadis itu seraya tersenyum penuh arti.

Kejora refleks menggelengkan kepala. Berusaha mengelak pertanyaan Bumi. "Enggak kok. Kak Bumi mungkin yang suka Kak Venus."

Bumi tersenyum penuh arti lagi. "Kalau mau jujur, iya sih aku suka sama Bintang. Saat ini aku lagi berusaha dekat dengan dia. Tapi, seperti yang bisa kamu lihat, dia selalu menolak kehadiran aku," jelasnya dengan nada lirih dan ekspresi wajah sedih. "Kamu bisa bantu aku, Ra?"

Tubuh Kejora melemas seketika mendengar pernyataan Bumi. Dadanya sesak. Suaranya tercekat hingga dirinya tak mampu menjawab pertanyaan terakhir Bumi. Kan, benar semua dugaan aku. Tapi kenapa sesak begini sih? Kenapa dua-duanya malah minta tolong aku?

Bumi mengubah ekspresi sedihnya. Menatap lekat semua perubahan wajah Kejora. Gadis itu menghela napas. Ah, kayaknya cinta gue bertepuk sebelah tangan deh. Gue sudah berubah pun, enggak membuat Bintang lihat gue. Apalagi mengingat kesalahan gue di masa lalu.

Hening mendominasi. Membiarkan kedua gadis, yang duduk berhadapan itu sibuk dengan pikiran masing-masing.

...

Kejora melangkah gontai menyusuri koridor kampus. Setengah melamun. "Huh, gue butuh ketemu Vido kayaknya. Cuma dia yang bisa gue ajak diskusi. Lagian, gara-gara dia juga kan, gue jadi begini. Ish, kenapa sih sesaknya enggak hilang-hilang?" keluhnya dalam gumaman. Wajah yang biasanya tampak ceria itu, kini terlihat mendung.

"Kenapa tuh muka? Kucel amat kayak muka Si Nana kalau ada kuis dadakan."

Kejora tersentak dan menoleh. "Ih, Kak Arimbi ngagetin Jora deh!!!" protesnya dengan nada kesal. Menatap sengit ke arah Arimbi.

Melihat reaksi Kejora, Arimbi terkekeh. "Wih, lagi mode galak nih. PMS ya, Neng?" Diusapnya dengan lembut surai milik Kejora. "Lagian, ngapain tengah hari bolong jalan sambil ngelamun, nanti nabrak tiang baru rasa. Lagi galau, ya? Gebetannya suka sama orang lain, ya?"

Kejora menghentikan langkah dan menatap Arimbi tak percaya. Hah? Kok Kak Rimbi tahu? Apa sejelas itu, ya?, ujarnya dengan panik dalam hati. "Iya Jora memang lagi galau tapi bukan karena gebetan, ya. Tapi gara-gara ada kuis dadakan tadi." Kejora kembali melangkahkan kakinya.

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Aug 02, 2023 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

Bintang Venus (GXG Story)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora