Bab 8. Cerita & Cinta

1.6K 102 27
                                    

Hari demi hari Adrian semakin akrab dengan Armand. Dimana ada Adrian, pasti ada Armand. Begitu pula sebaliknya, dimana ada Armand, maka bisa dipastikan ada Adrian juga di dekatnya. Kedekatan keduanya melebihi kedekatan Armand dengan ketiga sahabatnya, yakni Galih, Dirga & Arjuna.

Adrian juga terlihat sudah melupakan kejadian malam itu. Ia seakan tidak mau mengingat lagi malam kejadian dirinya digenjot Arjuna. Rasa canggung masih Adrian rasakan terhadap Arjuna. Oleh karena itu, ia selalu menghindar jika situasi memaksa ia harus berdua saja dengan Arjuna, ia lebih memilih kemana-mana ditemani Armand saja. Semakin Adrian sering bersama Armand, semakin dalam juga perasaan cinta yang menghantuinya, diam-diam Adrian jatuh hati pada Armand.

Kala itu siang terasa sangat terik. Di sebuah rumah mewah tampak terlihat Armand, Arjuna, Galih dan juga Dirga sedang duduk di teras. Mereka duduk berjajar menghadap ke halaman rumah, di depan mereka ada meja kecil yang terhidang es teh manis dan juga kue basah sebagai santapan siang itu. Rumah itu sangat luas dan sejuk, rumah paling mewah di antara rumah-rumah lain yang ada di desa. Bahkan rumah itu lebih mewah dibanding rumah milik Adrian dan keluarganya. Pepohonan rindang tumbuh di sekitar halaman, rumput-rumput hijau menyatu dengan jalan yang terbuat dari bata putih yang tersusun rapi, menambah kesan asri pada rumah bercat putih itu.

 Pepohonan rindang tumbuh di sekitar halaman, rumput-rumput hijau menyatu dengan jalan yang terbuat dari bata putih yang tersusun rapi, menambah kesan asri pada rumah bercat putih itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hanya ada mereka berempat saja yang duduk di teras rumah mewah itu. Adrian tidak bergabung bersama mereka.

Seorang gadis cantik keluar dari dalam rumah membawa nampan yang berisikan makanan ringan lainnya. Gadis cantik dengan rambut hitam terurai, berkulit putih dan memiliki lesung pipit itu meletakkan kue yang ia bawa di nampan tepat di meja yang sudah berjejer kue lain dan juga teko terlihat mengembun karena air es yang ada di dalamnya.

"Elisa, ini sudah cukup. Jangan ditambah lagi" ujar Dirga berbicara pada gadis cantik yang bernama Elisa.

"Kamu itu terlalu polos, Dir" sahut Galih, "itu kan cuma alasan Elisa, biar bisa melihat Armand dari dekat."

Galih dan Dirga tertawa bersamaan menggoda Elisa, membuat gadis cantik itu tersipu malu.

"Kamu berdua itu tidak ada berubahnya. Dari dulu masih saja jahil" timpal Elisa.

"Tapi suka kan dijahili masalah Armand" goda Dirga membuat wajah Elisa yang cantik memerah.

"Adrian mana? Kenapa tidak ikut?" Tanya Elisa ramah mengalihkan pembicaraan.

"Kamu tanya sama siapa? Saya, Arjuna, Dirga atau ..." Galih kembali menggoda sambil memainkan alisnya menatap Armand.

"Sama siapapun yang mau jawab" ujar Elisa.

"Ada di rumahnya, dia habis ke dokter" Armand yang menjawab pertanyaan Elisa.

"Ooh .... Ternyata tanya sama Armand" Dirga kembali menggoda.

"Adrian sakit?" Tanya Elisa menunjukkan kekhawatirannya.

Armand menggeleng, "sedikit, tapi tadi Adrian kasih kabar kalau dia sudah mendingan."

Romance In The VillageWhere stories live. Discover now