Bab 26. Kembali Pulang

657 52 4
                                    

Setelah kapal bersandar di pelabuhan lewat tengah malam, Armand berinisatif menawarkan ke Eriawan untuk bergantian menyetir, hal itu disambut baik Eriawan, sehingga Eriawan dan Arjuna harus pindah ke kursi penumpang bagian belakang untuk beristirahat, sedangkan Armand kini telah mengambil alih kemudi mobil dan Elisa menemani Armand duduk di sampingnya. Arjuna sebenarnya tidak mengantuk, namun ia memejamkan mata karena Armand menyuruhnya untuk beristirahat.

Armand dan Elisa ralut dalam obrolan ringan, tak jarang mereka bersikap mesra satu sama lain, hal itu membuat Arjuna percaya bahwa Armand memang sudah berusaha maksimal untuk mengubah perasaan cintanya kepada Adrian bergantikan perasaan cinta terhadap Elisa.

"Terima kasih, karena kamu sudah banyak membantu aku. Aku tidak tahu kalau seandainya tidak ada kamu, apa aku bisa menemui Arjuna dan membawa Arjuna kembali" ujar Armand melirik Elisa sebentar lalu kembali fokus mengemudi.

"Kak Armand sudah berapa kali bilang terima kasih. Tidak perlu sungkan, bukankah ini semua sudah kewajiban Elisa untuk membantu ...."

"Membantu calon suami kamu" potong Armand membuat wajah Elisa yang cantik tersipu malu.

"Elisa masih tidak menyangka, kalau akhirnya kita ...."

"Berjodoh" Armand lagi-lagi memotong ucapan Elisa, membuat Elisa menunduk karena wajahnya kini kian merah merona.

"Kak Armand jangan terus-menerus menggoda Elisa" rengek Elisa manja.

"Habisnya kamu cantik kalau malu-malu begitu" balas Armand semakin membuat debaran jantung Elisa tak karuan. "Aku juga berterima kasih karena kamu tidak perduli dengan masa laluku."

"Kak Armand tidak perlu terlalu memaksakan diri, Elisa tidak menuntut Kak Armand untuk berbuat lebih. Elisa tahu Kak Armand belum sepenuhnya lupa. Elisa juga tahu kalau Kak Armand belum mencintai Elisa. Bagi Elisa, diijinkan mencintai Kak Armand itu sudah lebih dari cukup. Maaf kak, bukan Elisa bermaksud meragukan Kak Armand, tapi apa kakak sudah yakin akan menikahi Elisa?"

"Ada banyak hal yang sulit aku jelaskan, El. Namun yang harus kamu tahu, aku akan terus berusaha mencintai kamu, sekuat dan semampuku, tanpa ada batas untuk terus berusaha mencintai kamu. Harus aku akui, aku memilih kamu karena aku mulai luluh dengan kelembutanmu, kebaikan dan ketulusan hatimu yang terus menungguku, mencintaiku dengan segala kekuranganku. Aku rasa, aku akan menjadi orang paling bodoh jika aku menyia-nyiakan itu. Seandainya dari awal kamu menyatakan perasaanmu, mungkin aku sudah memilihmu sejak dulu. Selama ini, aku pikir kamu hanya menuruti keinginan orang tuamu" Balas Armand melirik Elisa dengan tatapan keseriusan atas ucapannya yang panjang lebar.

Sebelah tangan kanan Armand merambat bergerak menggengam erat jemari Elisa, "Bantu aku melewati semua ini."

Elisa mengangguk dalam senyum bahagia, "Elisa berjanji, Elisa akan selalu ada di samping Kak Armand."

Semua percakapan Elisa dan Armand didengar jelas oleh Arjuna, ia juga melihat bagaimana Armand menggenggam jemari Elisa dan mengelus pipi gadis cantik itu. Arjuna ikut tersenyum, ia turut bahagia dengan pilihan hidup Armand, ia juga merasa bangga memiliki sahabat seperti Armand. Di dalam pikirannya, Armand bisa saja mencari laki-laki lain, tapi Armand justru tidak melakukan itu, Armand tidak memilih untuk mencari pengganti Adrian namun Armand memilih untuk membuka lembaran baru dengan usaha mencintai Elisa. Permasalahan hidup yang dialami Armand memang banyak merubah sikap Armand menjadi lebih bijak.  Rasa kantuk menyerang Arjuna, ia tak bisa menahannya lagi, ia akhirnya merelakan dirinya terbang ke alam mimpi.

***

"Arjuna, Eri, kita sudah sampai."

"Kak Arjun, Kak Eri, bangun."

Romance In The VillageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang