Chapter 6

535 48 2
                                    

But you - Ikon 🎶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

But you - Ikon 🎶

Shan mendorong sepedanya keluar dari halaman rumah, di punggungnya sudah tercangklong tas ransel yang terlihat terisi penuh. Dia bersenandung kecil sambil tersenyum lebar, suasana pagi ini sangat mendukung mood Shan, membuat laki-laki itu tak berhenti mengulum senyum seolah menjadi manusia paling bahagia di muka bumi.

Langkahnya terhenti tepat di halaman rumah Chika. Shan semakin tersenyum lebar dan dunianya mulai bermunculan warna-warna lain selain hitam dan putih.

Dia merogoh saku celananya, lalu mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan ke Chika. Setelah itu, Shan membuka tas ranselnya, mengeluarkan rangkaian bunga tulip merah yang sudah sedikit lusuh karena tadi pagi dia memaksa bunga itu untuk di masukkan ke dalam tasnya. Shan menunggu Chika di sebelah sepedanya, dengan rangkaian bunga tulip di tangannya. Yeah,, sebenarnya dia cukup romantis untuk ukuran pemuda yang gila.

Tak lama Chika keluar dari rumah, berjalan ke arah Shan lalu menyapa laki-laki itu. Chika sedikit tertegun karena penampilan Shan yang lumayan tampan!

"Ini untuk Tetangga. Bunga tulip merah yang melambangkan cinta abadi." Shan mengulurkan bunga tulip itu ke hadapan Chika.

"Kenapa kau mendadak menjadi sangat manis seperti ini hum?? Apa kepalamu baik-baik saja??" Chika menerima bunga dari Shan lalu terkikik geli.

"Tetangga cantik."

Ucapan Shan sukses membuat pipi Chika bersemu, dia mendadak salting dan itu benar-benar membuatnya heran. Selama ini Chika mencoba mendekati Shan hanya agar bisa dekat dengan Boby. Namun hari ini entah mengapa hatinya begitu hangat saat bersama Shan, bahkan dia seperti sudah melupakan Boby begitu saja.

Chika berdehem, langsung menguasai dirinya agar tidak terlihat salting di depan Shan. Namun memangnya Shan paham masalah hati seperti itu? Chika berpikir tidak, Shan pasti tidak akan menyadarinya.

"Ayo pergi! Tetangga duduk disini. Tenang saja, aku ini jagoan. Aman." Shan dengan lancang memegang pergelangan tangan Chika, membuat gadis itu tersentak namun anehnya dia sama sekali tidak marah, dia malah menurut dan duduk di depan, sedangkan Shan duduk di atas jok sepedanya. Chika seperti terkungkung di antara kedua tangan Shan, dia duduk menyamping sambil memegang erat bunga tulip yang Shan beri. Dan, apa-apaan jantungnya yang kini berdebar! Sialan!!

Sepeda Shan melaju dengan kecepatan sedang, meninggalkan halaman rumah Chika menuju ke Danau Serena. Sebuah danau dengan pemandangan yang indah, di kelilingi hutan pinus dengan udaranya yang sangat segar. Beruntung danau itu tidak jauh dari tempat tinggal Shan dan Chika.

Sepanjang perjalanan Chika hanya mendengar ocehan Shan yang random, namun anehnya dia malah senang. Bahkan beberapa kali Chika tertawa lepas saat Shan mulai menceritakan hal-hal yang lucu. Chika seperti melihat sisi lain dari Shan, sebenarnya Shan terlihat seperti pemuda normal pada umumnya, hanya saja pemikiran Shan berbeda jauh dengan pemuda berumur 17 tahun. Tapi setidaknya Shan adalah pemuda yang hangat, dan Chika baru menyadari jika senyuman Shan sangat manis. Ada lesung di pipinya dan itu benar-benar keren!

GOOD BOY || JKT48 Ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang