Chapter 17

360 43 0
                                    

Seseorang pernah berkata, jika hal yang paling mengerikan di dunia ini adalah waktu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Seseorang pernah berkata, jika hal yang paling mengerikan di dunia ini adalah waktu. Tidak ada sesuatu yang lebih mengerikan di banding waktu yang cepat berlalu.

Media tengah di gemparkan dengan dua kasus pembunuhan Tuan Devan dan Grey. Masyarakat mulai resah karena berita yang terus saja di goreng dan menimbulkan kepanikan sana-sini, terutama warga Kota Ackerley yang mulai waspada takut jika si pembunuh berantai itu akan muncul. Mulai bermunculan juga youtuber ternama yang membahas kasus ini di chanel youtube mereka masing-masing. Dan tidak sedikit juga yang berteori mengenai kasus pembunuhan tersebut.

Hampir setiap hari kantor kepolisian Ackerley di serbu oleh puluhan awak media untuk mendapatkan update info tentang kasus pembunuhan tersebut. Masyarakat mulai menekan pihak kepolisian untuk segera menangkap si pembunuh. Namun apa daya, si pembunuh adalah psikopat cerdik yang sengaja mengacak puzzle yang dia buat dan membiarkan kepolisian yang menata kembali puzzle itu hingga utuh.

Brak!!!

Boby melempar remot tvnya begitu saja, hingga benda itu pecah dan pecahannya berserakan di atas lantai marmer. Laki-laki itu mendengus sambil melonggarkan dasinya. Mendengar dan melihat berita di tv yang hampir semua chanel membahas mengenai kasus kematian ayahnya, bahkan beberapa media kurang ajar telah berani membahas mengenai keluarganya. Hingga sampai ke ranah privasi. Itu benar-benar tidak sopan dan sukses membuatnya terusik. Boby tidak suka!!

Laki-laki berwajah angkuh itu menyambar ponselnya yang tergeletak di atas meja keramik dengan ukiran berbentuk gambar serigala. Dia mengotak-atik benda persegi panjang itu sambil sesekali mengumpat dengan kata-kata yang sangat kasar.

"Halo...?"

"Della, tolong atur ulang jadwalku. Dan aku minta kau untuk menghubungi kantor Saturn Entertainment, bilang jika aku ingin bertemu dengan Saktia." ucap Boby melalui sambungan teleponnya.

Tuttt.

Sambungan terputus. Boby sengaja mematikannya. Dia kembali duduk bersandarkan sofa king size yang berwarna abu-abu. Kepalanya berdenyut dan itu membuatnya terganggu. Hal-hal buruk tiba-tiba saja meringsek ke dalam pikirannya, membuatnya berdecak frustasi sambil mengusap rambutnya yang kini terlihat berantakan.

Boby butuh sesuatu untuk membuatnya tenang.

Cklek!

Pintu ruang santainya terbuka, menampilkan Shania dengan dress selutut berwarna hijau kalem. Berjalan sambil membawa aromaterapi rosemary. Kepala Boby langsung menoleh ke arah pintu yang terbuka, bau rosemary dari aromaterapi yang Shania bawa sukses membuatnya lebih tenang dan nyaman. Shania meletakkan aromaterapi itu di meja dekat dengan televisi, matanya sedikit melirik pecahan remot lalu beralih ke arah Boby yang tengah duduk selonjoran dengan rambut yang berantakan.

"Apa semua baik-baik saja..?" Shania bertanya sambil berjalan ke arah Boby. Boby tidak menjawabnya, dia hanya menghela nafasnya sambil memejamkan mata. Shania duduk di samping Boby, memperhatikan kaki panjang laki-laki itu yang masih mengenakan sepatu kerja berada di atas meja.

GOOD BOY || JKT48 Ver.Where stories live. Discover now